5 ‘Surga’ Startup di Negara Berkembang, Jakarta Termasuk

Saat ditantang untuk menyebutkan ibukota startup dunia, orang biasanya akan berpikir Sillicon Valley, London maupun New York. Namun dengan inovasi yang terjadi secara global, negara berkembang juga punya potensi menjanjikan untuk menjadi hotspot selanjutnya bagi para pengusaha.

Menurut data dari Bank Dunia, ada lebih dari 90 tech hubs sepanjang Afrika sekarang ini. Wilayah seperti Asia Tenggara juga mulai menarik perhatian para investor dan pengusaha berani. 

Lima kota menjanjikan ini mempunyai bahan yang tepat untuk menjadi ibukota startup di masa depan. Mungkin hanya beberapa tahun lagi sebelum kita melihat hub entrepreneur muncul dari Asia, Afrika atau Amerika Latin.

Berikut daftarnya seperti dirilis Lamudi, Jumat (28/11/2014):

1. Medellin, Kolombia

Medellin – ibukota budaya Kolombia – dijuluki sebagai ‘2012’s innovative city of the year‘ oleh Wall Street Journal Magazine dan Citibank. 

Penampakan kota terbesar kedua di Kolombia ini telah berubah drastis dalam 20 tahun terakhir. Perpustakaan umum, taman kota, sekolah dan museum – serta juga rangkaian transportasi dari pinggir ke pusat kota – telah dibangun. 

The Grupo Empresarial Antiqueno, akumulasi perusahaan yang berada di Medellin, sekarang telah menyumbang 7% dari produk domestik bruto (PDB) Kolombia. 

Pemimpin semacam Diego Angel, pendiri dari Angel Studios dan role model bagi startup di Medellin, membantu para pewirausaha muda untuk menemukan startup yang bisa membantu pertumbuhan pesat tech scene di kota tersebut.

 

2. Amman, Yordania

Di Timur Tengah, kewirausahaan sedang naik daun. Amman, ibukota Yordania, adalah pemimpin startup hub di wilayah tersebut. 

Dalam usahanya untuk mengisi gap di antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia, pemerintah setemoat telah berinvestasi di infrastruktur, pendidikan dan juga mereformasi regulasi, sehingga Yordania kini menjadi wilayah paling mudah dan murah untuk mendaftarkan bisnis. 

Hasilnya adalah koneksi internet terbaik di Timur Tengah, dan juga universitas berkualitas bagus yang menghasilkan banyak pengusaha muda dan berbakat. 

Wanita bekerja masih menjadi topik yang kontroversial di Timur Tengah. Walau lebih dari setengah lulusan sarjana di wilayah ini adalah wanita, hanya seperlimanya yang berhasil memiliki pekerjaan di sana. 

Satu keuntungan dari online startup adalah kesempatan yang terdapat bagi wanita untuk menemukan pekerjaan. Salah satu startup paling sukses di Amman adalah Zaytouneh (yang berarti ‘Zaitun’ dalam bahasa Arab), yang didirikan oleh Fida Taher. 

Startup ini menawarkan video tentang bagaimana cara memasak dengan hanya menunjukkan bahan-bahan dan tangan pemasaknya.

 

3. Lahore, Pakistan

Sejak 2012 telah terjadi perubahan besar di pada kondisi startup di Pakistan. Lahore, Karachi dan Islamabad –- tiga kota utama — telah menjadi rumah bagi banyak startup baru di Pakistan. 

Lahore, ibukota negara, khususnya sangat menarik karena pembangunan kotanya, ditambah area industri, universitas baru dan bandara di penampilan kotanya. 

Infrastruktur yang kuat telah membantu menciptakan pasar yang dinamis bagi para startup, dengan banyakanya inkubator yang menciptakan ide bisnis yang menarik. 

Dengan populasi muda — dua pertiganya di bawah usia 30 — dan dukungan yang kuat dari pemerintah, Lahore mempunyai potensi untuk menjadi salah satu kota startup hub paling inovatif di dunia. 

Perusahaan besar seperti Microsoft misalnya, telah mengarahkan pandangannya ke negara ini, dengan mengadakan Windows phone hackathon di Lahore tahun lalu.

 

4. Jakarta, Indonesia

Kota terbesar di Indonesia, Jakarta juga dikenal sebagai salah satu megacities terbesar di dunia. Satu persatu gedung pencakar langit mulai bermunculan di Jakarta, menunjukan banyaknya permintaan akan ruangan di kota ini. 

Kelas menengah yang terus berkembang juga terus berdatangan ke kota ini, membawa kemampuan membeli yang kuat, penetrasi mobile internet yang tinggi dan permintaan yang besar untuk jasa online — menghadirkan banyak kesempatan untuk ide bisnis baru. 

Hasilnya adalah pasar yang kuat bagi para startup teknologi untuk dijelajahi. Walaupun belum ada bantuan dana dari pemerintah, semakin banyak investor Indonesia seperti Merah Putih Incubator, GDP Venture, East Venture dan GREE Venture yang memasuki pasar ini. 

Untuk mengatasi tantangan yang dihasilkan oleh pertumbuhan pesat kota ini, mengharuskan para startup menjadi lebih praktis karena mereka harus menghasilkan uang sejak hari pertama. Karena alasan inilah, Jakarta menjadi rumah bagi banyak startup yang berfokus di travel, e-commerce dan gaya hidup, termasuk portal properti Lamudi yang telah diluncurkan pada awal 2014.

 

5. Lagos, Nigeria

Nigeria telah mengambil tempat sebagai ekonomi terbesar di Afrika. Lagos, kota dengan populasi terbesar dengan lebih dari 20 juta orang, menggambarkan kekuatan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. 

Kota ini merupakan kota dengan pertumbuhan paling cepat kedua di Afrika dan ketujuh di seluruh dunia. Salah satu penyebabnya adalah kesuksesan pertumbuhan cepat startup selama dekade terakhir, khususnya di Yaba, pinggiran kota di pelabuhan Lagos. 

Para penduduknya telah menamakan daerah tersebut sebagai Yabacon Valley karena kesamaan karakteristiknya dengan Silicon Valley. 

Di Yabacon Valley, Anda bisa menemukan pusat finansial dan bank dari Nigeria, beberapa institusi pendidikan serta gabungan dari beberapa startup teknologi. 

Tempat yang unik bagi inovasi berteknologi tinggu dan pembangunan, didukung oleh perkembangan negaranya, kelas menengah yang melek teknologi dan populasi online yang sebanyak 45 juta pengguna internet. 

Tidak heran co-working space dan acara pop-up di Lagos menarik perhatian banyak investor malaikat,venture capitalists dan pengusaha.

 

Sumber: detik.com

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?