5 Tren Data yang Tidak Akan Berubah di 2015

Jakarta – Layanan data semakin banyak digunakan. Qlik, perusahaan data discovery untuk visualisasi data mandiri dan panduan analisis, menyoroti isu-isu data apa saja yang perlu diperhatian serius pada tahun 2015 ini.

Berikut ini 5 tren data yang tidak akan berubah, seperti yang disampaikan oleh Qlik lewat keterangan tertulis, Rabu (21/1/2015).

1. Big Data masih banyak dibicarakan, namun tidak diterapkan.

Big Data adalah salah satu isu teknologi yang banyak disorot perusahaan, meski sekarang eranya sudah bergeser ke Internet of Things. Namun menurut Qlick, kebanyakan departemen TI belum memiliki keterampilan atau waktu untuk menerapkan infrastruktur baru karena masih bergulat memelihara beban kerja yang ada.

Di lain sisi, pemahaman tentang Big Data di kalangan sebagian besar pemimpin bisnis masih relatif dangkal. Apa yang mereka pahami hampir selalu menyertakan “meningkatkan media sosial” sebagai tujuan utama. Organisasi dapat mencapai banyak manfaat dengan alat analisis sentimen yang ada, atau penghubung media sosial. Mengintegrasikan media sosial ke dalam analisis yang ada sangat bermanfaat dan relatif sederhana.

2. Visualisasi akan semakin berpengaruh, lebih daripada yang diperkirakan.

Jika Big Data adalah buzzword di tahun 2014, visualisasi berada pada posisi tidak jauh di belakangnya. Masalahnya, terlalu banyak visualisasi yang benar-benar terlibat dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Alasannya adalah karena ada banyak kekurangan yang secara teknis tidak ada dalam sistem mereka.

Masalahnya, visualisasi seperti yang digunakan hari ini bisa terlalu meyakinkan. Banyak visualisasi mengurangi informasi yang ditampilkan dengan “mengklarifikasi” kepada orang lain sesuatu yang telah kita ketahui. Di sisi lain, terjadi pengurangan percakapan dan argumen, sehingga mengurangi kemampuan kita untuk mengetahui kebenaran dari sebuah situasi.

Solusinya adalah dengan menghindari alat yang hanya memberikan grafik untuk presentasi atau berbagi. Kita harus menggunakan alat yang benar-benar interaktif dan eksploratif. Tidak hanya menjadi “pengguna akhir”; setiap orang dalam organisasi dapat memiliki wawasan yang penting.

3. Masih mencari ponsel atau tablet yang sempurna.

Pada akhir tahun 2015, pengembang dan administrator yang mengira mereka telah memecahkan masalah dengan standarisasi pada satu platform, kemungkinan besar akan menghadapi masalah yang sama lagi. Mereka tetap harus memberikan pengguna pengalaman responsif. Siapa tahu jika pengguna akan menggunakan iPad atau Android, bahkan dalam 12 bulan ke depan? 

Di sekolah-sekolah AS, untuk pertama kalinya di tahun 2015, Google Chromebooks akan mengungguli penjualan iPad. “Dengan platform yang benar-benar responsif, kita dapat membangun sekali dan menyebarkan di mana saja,” kata Terry Smagh, Vice President Asia Qlik.

4. Kita akan melakukan banyak kerja lokal, meski data ada di cloud.

Ada beberapa infrastruktur cloud yang penting dan ada ribuan aplikasi cloud.Kemungkinan kita sudah membuat data pada satu atau lebih aplikasi operasional utama. Bahkan mungkin kita menyimpan data di cloud. Tapi kita masih memiliki banyak data lokal dan kita perlu mengintegrasikan data lokal dengan data dari beberapa aplikasi cloud

Pada tahun 2015 menurut Qlik kita akan mengunduh data kembali ke media penyimpan lokal untuk melakukan operasi sangat tradisional seperti: membersihkan , membentuk, mengubah, dan mengintegrasikan data. Back office masih akan benar-benar berada di belakang kantor sampai beberapa waktu ke depan.

5. Manajer tetap tidak akan memahami wawasan dasar operasi sehari-hari mereka.

Sangat mudah untuk terbawa dengan antusiasme terhadap teknologi terbaru. Big Data, Internet of Things, analisis prediktif, semua menjanjikan banyak. Namun lihatlah bisnis di sekitar Anda, atau bisnis pelanggan Anda, sistem pemasok dan mitra.

Kemungkinan ada manajer yang masih berharap mereka memiliki informasi yang lebih baik, lebih lengkap, lebih akurat, lebih tepat waktu tentang elemen dasar pekerjaan sehari-hari mereka. Ada godaan untuk mencari tujuan yang dramatis untuk mengubah bisnis (dan reputasi) kita. 

Namun fakta menunjukkan bahwa analisis data atau pendukung keputusan hanya sedikit memperbaiki bisnis yang berasal dari peningkatan setiap transaksi dan setiap keputusan.

Sumber: liputan6.com

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?