Apple Terapkan Enkripsi Untuk Lindungi Privasi Pengguna

Privasi pengguna adalah salah satu isu yang menjadi fokus utama bagi berbagai macam perusahaan teknologi sekaliber Apple. Pasca bobolnya dokumen rahasia NSA oleh Snowden beberapa tahun silam, raksasa teknologi seperti Microsoft, Google, Apple dan Facebook dituduh berkolaborasi dengan agensi AS untuk memberikan informasi sensitif terkait para penggunanya. Bahkan Apple pun tidak lepas dari tuduhan bahwa mereka menyediakan backdoor bagi NSA agar mereka bisa merekam segala bentuk komunikasi yang ada.

Gerah dengan tuduhan tersebut, CEO Apple, Tim Cook mengatakan bahwa Apple tidak mengizinkan adanya backdoor di produk mereka karena akan melanggar privasi konsumen. “Privasi adalah salah satu fokus utama kami dan Apple mempunyai hak untuk menghormatinya,” tegas Cook. Ia menjelaskan bahwa Apple akan terus menggunakan enkripsi untuk melindungi produk dan juga konsumen setia mereka. Ketegasan Apple untuk menggunakan enkripsi setidaknya berusaha untuk mematahkan anggapan bahwa mereka adalah kolaborator NSA.

Apple menyatakan bahwa produk mereka sudah mengimplementasi teknologi enkripsi dengan baik. Beberapa di antara produk mereka yang diklaim telah memiliki fitur enkripsi adalah Apple Pay, Safari, iMessage, FaceTime, Apple’s Health and Fitness App dan iCloud. Untuk menyanggah anggapan bahwa produk mereka tidak melanggar hak-hak privasi, Apple menyatakan bahwa mereka telah menerapkan TSL dan SSL pada Safari, FileVault pada iMessage dan enkripsi pada sistem iOS. “Kami sama sekali tidak mengizinkan adanya backdoor dalam produk kami,” tegas Apple.

Apple pun terus membangun persepsi bahwa produk Apple Pay mereka terbilang aman. Banyak konsumen ragu menggunakan Apple Pay karena mereka harus menyimpan data kartu kredit di fitur tersebut yang digunakan untuk membayar sesuatu di gerai retail. Apple menyatakan bahwa Device Account Number pada fitur Apple Pay tidak disimpan di perangkat, server milik Apple dan bahkan iCloud. Apple menyatakan bahwa Device Account Number memiliki sistem keamanan tersendiri.

Pro kontra penggunaan enkripsi terus menyeruak. Beberapa pemerintah, seperti Inggris misalnya, menyatakan ingin penggunaan enkripsi di kalangan perusahaan teknologi dikurangi. Perdana Menteri David Cameron pernah mengatakan bahwa penggunaan enkripsi akan menyulitkan pemerintah mencari teroris yang dianggap sebagai ancaman negara. Namun hingga kini, perusahaan teknologi seperti Apple ataupun Google enggan melepaskan teknologi tersebut karena kepentingan bisnis dan juga perlindungan konsumen.

Sumber: ciso.co.id

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?