MODEL INDI 4.0
Pada pilar ini kebijakan dari pimpinan perusahaan untuk mentransformasikan pabriknya menuju ke industri 4.0 akan diukur. Hal ini untuk mengetahui seberapa besar dukungan daripihak manajemen untuk membuat sistem produksinya menjadi lebih efisien dengan Industri 4.0. Hal ini karena strategi perusahaan, investasi perusahaan dan dukungan dari manajemen menjadi sangat penting dalam kesuksesan transformasi ke Industri 4.0. Selain itu tentang struktur organisasi juga menjadi penilaian, misalnya tentang kesediaan departemen/tim khusus untuk mentransformasikan perusahaan ke Industri 4.0.
Orang merupakan unsur yang sangat penting dalam proses transformasi perusahaan ke Industri 4.0. Hal ini juga termasuk dari budaya dari karyawan perusahaan, seperti: kedisiplinan, kemauan untuk terus belajar dan kearifan lokal. Karyawan yang cenderung terbuka dengan perubahan akan lebih siap untuk bertransformasi ke Industri 4.0, sebaliknya jika karyawan bersikap antipati terhadap adanya perubahan maka perusahaan akan lebih sulit untuk menerapkan Industri 4.0.
Produk yang sudah terintegrasi dengan Industri 4.0 adalah produk yang memiliki fitur teknologi didalamnya, seperti sudah memiliki interface yang bisa dihubungkan dengan internet, memiliki fitur penyimpanan data (RFID, barcode, dll) dan produk yang sudah cutomize sesuai dengan keinginan pemakai. Sedangkan layanan pintar yang berbasis data juga menunjukkan bahwa sebuah perusahaan sudah mulai menggunakan teknologi yang berbasis Industri 4.0. Penggunaan data dari pelanggan untuk pengembangan sistem pelayanan dan produk juga merupakan elemen yang diukur untuk mengetahui kesiapan perusahaan memasuki era Industri 4.0.
Teknologi dalam Industri 4.0 sangatlah beragam, mulai dari kecerdasan buatan, printer 3D, augmented reality, kolaborasi robot, dll. Dalam Industri 4.0 yang harus ada adalah adanya konektivitas antar mesin maupun atar sistem (vertical and horizontal integration). Dalam pilar ini sejauh mana penggunaan teknologi yang menunjang Industri 4.0 akan dievaluasi dalam rangka untuk mengukur kesiapan perusahaan bertransformasi ke Industri 4.0. Hal lain yang penting dalam pilar ini adalah adanya digitalisasi dalam seluruh sistem produksi dan keamanan cyber perusahaan.
Pilar ini juga sangat erat kaitannya dengan penggunaan teknologi di dalam sebuah operasi pabrik. Hal ini meliputi: sistem rantai pasok dan logistic perusahaan, aplikasi sistem perawatan mesin/sistem yang cerdas, proses produksi yang sudah otonom/otomatis dan adanya sistem penyimpanan dan pengendalian data yang sudah terpusat.
METODA PENELITIAN
Rentang nilai dari INDI 4.0 adalah dari level 0 sampai dengan level 4. Nilai 0 berarti industri di Indonesia belum siap dan nilai 4 berarti industri sudah menerapkan Industri 4.0 di sebagian besar sistem Produksinya