e-Commerce Indonesia Tumbuh Pesat, Tapi Masih Rugi

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, e-Commerce Indonesia saat ini sedang berada dalam iklim industri yang baik dan diperkirakan masih akan terus berkembang. Namun sayangnya, belum ada yang untung.

“Empat sampai enam kali lebih kuat, luas, dan besar,” kata Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (IdEA) Daniel Tumiwa di Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Meski demikian, industri e-Commerce Indonesia hingga saat ini masih memiliki laporan keuangan yang belum memuaskan. “Semua merugi. Tapi di sisi lain, pelanggan bertambah, jumlah transaksi naik, nilai transaksi naik,” papar Daniel.

Lemahnya performa keuangan dari banyak pelaku industri e-commerce di Indonesia salah satunya disebabkan oleh upaya marketing yang menyedot banyak biaya hingga akhirnya kerap mengalami kerugian. “Marketing, branding, dan mengalahkan saingan,” kata Daniel menyebut poin-poin yang disorotinya.

Industri e-commerce Indonesia saat ini masih dalam tahap investasi dan pertumbuhan lebih lanjut, yang berkonsentrasi pada upaya pemasaran yang masif. IdEA tidak bisa memprediksi hingga berapa lama lagi agar e-commerce Indonesia tak lagi merugi, atau setidaknya seimbang.

“Rugi atau tidak, itu juga kiat bisnis, strategi akuisisi pelanggan. Jadi selama masih ada persaingan ketat, akan masih marak subsidi,” jelasnya.

Maret lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan, akan menargetkan nilai transaksi e-commerce agar mencapai USD 20 miliar pada 2016. Data Kominfo mencatat, sampai 2014, nilai transaksi e-commerce di Indonesia baru mencapai USD 12 miliar atau setara Rp 162 triliun.

Sumber: detik.com

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?