Indonesia Cyber Security Summit 2015 dan Urgensi Keamanan Siber Nasional

“Membahas cyber security jangan hanya mengandalkan pemerintah saja, tetapi harus melibatkan multi stakeholder,” kata Ardy Sutedja, founder IDEX yang menggagas Indonesia Cyber Security Summit 2015. Ardy menjelaskan bahwa keamanan siber melingkupi semua bidang manusia sehingga jangan sampai melibatkan pemerintah saja. Hal itu disampaikannya pada awak media di sela-sela konferensi pers terkait diadakannya acara tersebut.

Indonesia Cyber Security Summit 2015 sendiri dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. Menkominfo berkesempatan pula memberikan beberapa kata sambutan terkait tema acara yang bertajuk The New and Growing Digital Economy. Rudiantara menjelaskan bahwa Indonesia memiliki total keuntungan dari e-commerce yang mencapai 2 miliar dolar AS. Menurutnya, e-commerce dapat menjadi salah satu pemasukan bagi negara Indonesia.

Untuk dapat melindungi perekonomian Indonesia yang sudah terdigitalisasi, Rudiantara menyatakan bahwa perekonomian Indonesia perlu dilindungi dari serangan siber. “Kita perlu mengimplementasikan keamanan siber,” tegas Rudiantara dalam pidato sambutannya. Rudiantara sendiri menambahkan bahwa secara sumber daya manusia, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan keamanan sibernya sendiri.

Lebih lanjut, Rudiantara menjelaskan bahwa cyber security sangat relevan dengan program pemerintah yang mulai masuk memberdayakan dunia digital. “Kita ambil contoh E-KTP misalnya. Saat ini program E-KTP sudah mencapai hampir 80 persen warga negara Indonesia. Selanjutnya, E-KTP itu akan menjadi database bagi pemerintah untuk mendata warga negaranya,” tegas Rudiantara. Ia mengutarakan bahwa tanpa adanya implementasi cyber security data warga negara akan sangat rentan dicuri.

Pada saat konferensi pers, Rudiantara berusaha untuk meluruskan isu yang berkembang di masyarakat bahwa Badan Cyber Nasional (BCN) yang akan segera dibentuk bakal bekerja sama dengan CIA dalam mengelola data warga negara. “Jumat lalu kami sudah mengadakan rapat dengan Pak Luhut (red-Menko Polhukam) bahwa isu tersebut tidak benar. Masa data warga Indonesia harus dibagi-bagi,” ujar Rudiantara sambil tertawa.

Secara spesifik, Rudiantara pun menginginkan adanya input atau masukan bagi pemerintah dari hasil acara ini. “Saya berharap acara ini dapat memberikan masukan berharga bagi pemerintah,” tegas Rudiantara. AcaraIndonesia Cyber Security Summit 2015 ini sendiri direncanakan akan berlangsung pada hari ini dan Selasa dengan menghadirkan seminar keamanan yang dibawakan oleh panelis-panelis berkompeten.

Sumber: ciso.co.id

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?