Karena satu dan lain hal, pengguna internet terkadang suka mengindahkan faktor keamanan ketika berinteraksi di dunia maya. Padahal pengguna internet sangat rentan terhadap cyber attack.
David Freer, VP Consumer APAC, Intel security, mengatakan, “Dengan semakin meningkatknya konektivitas antar perangkat, hal-hal yang dapat membantu kemanan konsumen sangatlah penting. Namun banyak yang masih harus dilakukan dalam mendorong konsumen untuk mengadopsi kebiasaan yang dapat melindungi mereka dari serangan siber dan menjadi ‘firewall’ bagi mereka sendiri.” Berikut ini hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya serangan digital:
- Think before you click: Jangan sembarangan mengklik link/tautan yang tersebar di dunia maya. Pasalnya hampir 95% cyber crime berawal dari tindakan konsumen yang sembarang mengklik link.
- Use HTTPS where it matters: mengakses situs web dengan awalan HTTPS:// lebih aman karena data yang dienkripsi dan juga relatif cepat diakses.
- Manage passwords: Anda harus mengubah password secara berkala dengan kata yang mudah diingat namun sulit ditebak. Jika kesulitan mengingat, Anda bisa mengelola kata kunci akun di tempat yang aman. Ada beberapa aplikasi penyimpan password yang memiliki reputasi bagus seperti True Key.
- Use 2FA all day: kata kunci yang kuat dan susah ditebak saja dianggap belum cukup. Karena masih bisa ditembus. Jika situs yang dipakai menawarkan 2 FA (two factor-authetication), manfaatkan fasilitas ini karena akan membuat akun Anda jauh lebih aman. Beberapa layanan seperti Google dan lainnya sudah menyediakan layanan ini.
- Know when to VPN: Jika memanfaatkan koneksi umum, seperti WiFi gratisan, harus lebih waspada. Jangan sembarang memanfaatkan hot spot, lantaran tidak terjamin keamanannya. Nah, cara lebih aman saat mengakses internet publik adalah dengan memanfaatkan VPN (Virtual Private Network). VPN memang bukan untuk pengguna kebanyakan, melainkan lebih banyak digunakan untuk jaringan corporate.
Sumber: selular.id