Saat dunia sudah semakin menyatu dengan internet, maka segala hal konvensional dihadapkan dengan dua pilihan: bertahan atau ditinggalkan. Sebuah transformasi diperlukan bagi mereka yang ingin bertahan, khususnya di dunia bisnis. Perubahan atau transformasi digital memang butuh “revolusi” di tengah makhluk bernama “digital” yang sedang berlari.Transformasi digital memang sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan pebisnis saat ini, bahkan hingga ke berbagai sektor. Lantas, apa itu transformasi digital?
Transformasi digital dapat didefinisikan sebagai percepatan kegiatan bisnis, proses, kompetensi, dan model untuk sepenuhnya memanfaatkan perubahan dan peluang teknologi digital. Organisasi perlu berevolusi untuk mengatasi lanskap bisnis yang berubah. Organisasi membutuhkan teknologi yang fokus pada hasil, inovasi, dan peningkatan berkelanjutan. Transformasi digital bukan hanya tentang perubahan dan inovasi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi ini diadopsi dan digunakan. Apakah inovasi ini membawa manfaat bagi perusahaan? Apakah mudah diadopsi atau apakah organisasi kesulitan mengintegrasikan teknologi baru ini? Sebuah studi penelitian Forrester Consulting yang ditugaskan oleh Accenture Interactive menemukan bahwa pendorong utama transformasi digital adalah profitabilitas, kepuasan pelanggan, dan peningkatan kecepatan menjangkau pasar.
Studi tersebut menjelaskan juga bahwa dalam konteks transformasi bisnis digital, aspek-aspek seperti fungsi bisnis, proses, aktivitas, aset, dan model saling berhubungan satu sama lain. Transformasi digital menuntut adanya saling ketergantungan dan saling keterkaitan antar berbagai aspek dalam organisasi.
Selain itu, transformasi digital juga menuntut perubahan dalam manajemen organisasi. Transformasi tidak hanya berdampak pada stuktur organisasi dan penempatan strategis (strategic positioning), tetapi juga berefek pada semua level dalam organisasi seperti, tugas, aktivitas, dan proses manajemen perkantoran. Transformasi digital juga harus mampu meningkatkan pemberdayaan pekerja. Artinya, kinerja pegawai menjadi lebih efektif dan efisien, seperti kemampuan untuk berkeja di manapun dan kapanpun, meluas dan meningkatnya proses komunikasi, dan kemampuan untuk berbagi ilmu secara kompeten.
Mengapa Transformasi Digital Penting untuk Perusahaan?
1. Adanya perubahan perilaku konsumen
Transformasi digital serta kemajuan teknologi telah membawa perubahan pada perilaku pasar. Saat ini sebagian besar konsumen lebih cenderung untuk melakukan transaksi secara online. Hanya dengan perangkat smartphone yang terhubung dengan koneksi internet, konsumen dapat membeli berbagai kebutuhan mereka tanpa harus datang ke outlet. Jika perusahaan tetap ingin dapat bersaing di era digital, maka kemudahan ini juga harus disediakan di dalam bisnis.
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan
Media digital yang mudah diakses dan dioperasikan mampu memberi kepuasan kepada pelanggan. Sudah banyak perusahaan yang menyediakan aplikasi ataupun website dalam rangka peningkatan kualitas layanan. Melalui media digital tersebut, konsumen juga dapat dengan mudah mencari berbagai informasi mengenai layanan perusahaan selama 24 jam nonstop.
3. Lebih menghemat waktu dan biaya
Saat perusahaan mengaplikasikan teknologi digital untuk bisnis, maka perusahaan tersebut akan memperoleh banyak keuntungan dari sisi efisiensi waktu dan penghematan biaya pengeluaran. Sebagai contoh, jika bisnis Anda memiliki cabang di beberapa kota, maka pengiriman dokumen antar cabang bukan lagi masalah. Data atau dokumen dapat dengan mudah dibagi melalui Google Drive atau pun Dropbox.
Pengaplikasian teknologi digital juga memungkinkan bisnis kecil menjangkau target pasar yang luas. Jika sebelumnya pemasaran dilakukan dengan membayar iklan di televisi, radio, atau media cetak, kini pemasaran dapat dilakukan secara online. Dengan membangun sebuah website, bisnis kecil pun juga memiliki kesempatan untuk memasarkan layanannya ke seluruh wilayah Indonesia.
Menuju Transformasi Digital dengan Menggunakan COBIT 2019
Mengingat transformasi bisnis digital, informasi dan teknologi (IT) memiliki peran penting dalam mendukung, mempertahankan, dan mengembangkan bisnis, maka dibutuhkan COBIT 2019 sebagai pendukungnya.
Apa itu COBIT 2019?
COBIT 2019 adalah kerangka kerja yang menyediakan prinsip, praktik, alat, dan model yang diterima secara global untuk meningkatkan kepercayaan dan nilai dari IT perusahaan.
Tata kelola yang efektif atas informasi dan teknologi sangat penting untuk kesuksesan bisnis, tentunya harus dikelola secara holistik menggunakan model proses yang terintegrasi, bersifat end-to-end, melingkupi pembagian peran dan tanggung jawab serta implementasi praktik terbaik. Di sinilah peranan penting dari COBIT 2019 untuk melakukan kontrol dan memaksimalkan nilai dari informasi dan teknologi. Sehingga, organisasi mencapai optimasisasi risiko, tata kelola dan manajemen IT. Cobit 2019 adalah evolusi dari versi sebelumnya, COBIT 5.
Pada dasarnya kerangka COBIT merupakan standar terhadap kendali-kendali yang umum berlaku di dunia teknologi informasi di mana kerangka kerja ini dapat diterima dan diterapkan secara global.
Agar dapat memahami COBIT 2019 lebih lanjut, ITG.ID memfasilitasi Anda dalam bentuk pelatihan COBIT 2019 . Di dalam pelatihan ini akan dijelaskan dasar-dasar tata kelola IT, prinsip-prinsip utama, serta best practice implementasi IT Governance yang efektif. Selain itu akan dipelajari juga isu-isu terkini tata kelola TI dan efeknya bagi organisasi secara global.
Pentingnya penggunaan kerangka kerja yang tepat untuk menangani isu tersebut sekaligus menanggulangi efek yang terjadi. COBIT 2019 memperkenalkan serangkaian prinsip yang beroperasi pada high level dan menjadi model best practices bagi implementasi tata kelola TI. Maka, jangan ragu untuk berkonsultasi bersama ITG.ID.
Sumber : www.isaca.org
Baca Juga :