Bagi sebagian orang, istilah tata kelola TI masih terdengar asing. Pada dasarnya, tata kelola TI atau IT governance adalah suatu kebijakan penggunaan teknologi informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Tanpa pengelolaan yang efektif dan teratur, besar kemungkinan ekosistem TI di sebuah organisasi atau perusahaan tidak akan bertahan lama.
Oleh karena itu, dibutuhkan audit tata kelola TI supaya organisasi dapat menilai teknologi informasinya dapat mensupport strategi dan objektif yang dikejar.
Keluaran audit tata kelola TI dari internal auditor adalah satu set arahan yang dapat menyelaraskan teknologi informasi dengan objektif dan strategi yang sudah ditetapkan.
Manfaat Audit Tata Kelola IT
Selain itu, Audit tata kelola TI memiliki manfaat sebagai berikut:
Meminimalisir Resiko
Audit Tata Kelola IT mencakup beberapa risiko terkait kerahasiaan, integritas dan ketersediaan infrastruktur dengan tambahan termasuk efektifitas, efisiensi, dan keandalan TI.
Resiko TI berhubungan erat dengan risiko bisnis. Setiap ancaman atau kerentanan dari teknologi informasi dapat memberikan dampak langsung terhadap seluruh organisasi.
Singkatnya, organisasi perlu mengetahui di mana risikonya dan kemudian melanjutkan untuk melakukan sesuatu terhadapnya.
Memperkuat Kontrol (dan Meningkatkan Keamanan)
Setelah menilai risiko seperti yang dijelaskan di atas, kontrol kemudian dapat diidentifikasi dan dinilai. Kontrol yang dirancang dengan buruk atau tidak efektif dapat didesain ulang atau diperkuat.
Kerangka kerja COBIT dari kontrol TI sangat berguna untuk merancang kontrol pada tata kelola TI. Karena COBIT terdiri dari empat domain tingkat tinggi yang mencakup 32 proses kontrol yang berguna dalam mengurangi risiko.
Kerangka kerja COBIT mencakup semua aspek keamanan informasi termasuk tujuan pengendalian, indikator kinerja utama, indikator tujuan utama dan faktor penentu keberhasilan.
Seorang auditor dapat menggunakan COBIT untuk menilai kontrol dalam suatu organisasi dan membuat rekomendasi yang menambah nilai nyata bagi lingkungan TI dan organisasi secara keseluruhan.
Memenuhi Kepatuhan Regulasi
Regulasi yang luas di negara mencakup persyaratan khusus untuk keamanan informasi. Auditor TI melayani fungsi penting dalam memastikan bahwa persyaratan tertentu terpenuhi, risiko dinilai dan kontrol diterapkan.
Regulasi yang mengharuskan menerapkan tata kelola TI pada perusahaan dituangkan dalam beberapa peraturan seperti:
- Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5952);
- Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
- Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2015 tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 96);
- Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007 tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional.
- Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 103).
Di semua bidang kepatuhan dan peraturan ini, auditor TI memainkan peran sentral. Sebuah organisasi membutuhkan jaminan bahwa semua persyaratan terpenuhi.
Menjadi Penghubung Manajemen Bisnis dan Teknologi Informasi
Audit tata kelola TI dapat memiliki dampak positif dalam membuka saluran komunikasi antara bisnis organisasi dan manajemen teknologi. Auditor mewawancarai, mengamati dan menguji apa yang terjadi dalam kenyataan dan praktek.
Hasil akhir dari audit adalah informasi berharga dalam laporan tertulis dan presentasi lisan. Manajemen senior bisa mendapatkan umpan balik langsung tentang bagaimana organisasi mereka berfungsi.
Profesional teknologi dalam suatu organisasi juga perlu mengetahui harapan dan tujuan stakeholder. Auditor membantu komunikasi ini dari atas ke bawah melalui partisipasi dalam pertemuan dengan manajemen teknologi dan melalui tinjauan implementasi kebijakan, standar, dan pedoman saat ini.
Penting untuk dipahami bahwa audit TI adalah elemen kunci dalam pengawasan manajemen terhadap teknologi. Teknologi organisasi ada untuk mendukung strategi, fungsi, dan operasi bisnis. Keselarasan bisnis dan teknologi pendukung sangat penting. Audit TI mempertahankan keselarasan ini.
Domain Audit Tata Kelola TI
Mengacu ke artikel IT Governance Indonesia, Area yang menjadi fokus bagi internal maupun external auditor antara lain, ialah:
Penting untuk diketahui penerapan domain tata kelola TI diterapkan ke kontek organisasi sesuai dengan kebutuhan. Antara lain rekomendasi, standar, dan praktik terbaik yang terkandung dalam domain dipertimbangkan dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan, persyaratan, dan kemampuan dari bisnis.
Dengan demikian model ISACA bisa dibilang paling berguna ketika dianggap sebagai pedoman dasar untuk menyuntikkan praktik terbaik tata kelola TI ke dalam bisnis kapan dan di mana mereka secara khusus diperlukan. Namun disarankan bahwa tidak peduli ukuran dan tingkat kematangan bisnis setidaknya beberapa elemen dari setiap domain harus hadir untuk memastikan tata kelola TI yang efektif.
Penilaian Auditor Pada Tata Kelola TI
Menurut THEIIA (The Institute Internal Auditor), penilaian internal auditor terhadap keselarasan teknologi informasi yang diterapkan dengan strategi dan objektif perusahaan sebagai berikut:
- Menilai sejauh mana aktivitas dan standar tata kelola TI konsisten dengan pemahaman aktivitas audit internal tentang selera risiko organisasi.
- Melakukan penugasan konsultasi sebagaimana diizinkan oleh piagam audit dan disetujui oleh dewan.
- Dialog berkelanjutan dengan manajemen senior dan dewan untuk memastikan bahwa perubahan organisasi dan risiko yang substansial ditangani secara tepat waktu.
Audit tata kelola TI membantu eksekutif perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman di antara karyawan. Tata kelola semacam itu juga membantu memberikan panduan dan alat bagi dewan direksi, manajer eksekutif, dan CIO untuk memastikan bahwa TI selaras dengan sasaran dan kebijakan perusahaan dan bahwa TI memenuhi dan melampaui harapan perusahaan.
Meningkatkan kompetensi internal auditor dapat memberikan dampak positif terhadap perusahaan atau organisasi Anda. Dapatkan harga penawaran terbaik IT Audit Governance dari ITGID sekarang!