Pengertian COBIT 5 dan Fungsinya Untuk Information Security

pengertian cobit 5

Pengertian COBIT 5 – Informasi merupakan sumber daya utama bagi perusahaan. Teknologi memegang peranan penting yang dapat meningkatkan fungsi informasi pada perusahaan, sosial, publik dan lingkungan bisnis. COBIT 5 memberikan layanan kerangka kerja secara komprehensif untuk membantu pemerintah dan manajemen TI dalam sebuah perusahaan mencapai tujuan yang diharapkan. COBIT 5 for Information Security yang dijelaskan pada gambar 1 merupakan bagian dari COBIT 5 secara utuh, dimana fokus pada COBIT 5 for Information Security lebih ditekankan pada keamanan informasi dan memberikan gambaran secara detail dan praktikal tentang panduan bagi para profesional keamanan informasi dan orang-orang yang merupakan bagian dari perusahaan yang memiliki ketertarikan di bidang keamanan informasi. Secara umum, saya dapat mengatakan pengertian COBIT 5 adalah sebuah framework atau kerangka kerja yang memberikan layanan kepada perusahaan, baik itu perusahaan, organisasi, maupun pemerintahan dalam mengelola dan memanajemen aset atau sumber daya TI untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.

menangkap1
Gambar 1. Kerangka Cobit 5

Pada COBIT 5, proses-proses seperti APO13 Manage Security, DSS04 Manage Continuity dan DSS05 Manage Security Services memberikan panduan dasar pengenalan, pengoperasian dan memonitor sistem untuk manajemen keamanan secara umum. Gambaran mengenai proses-proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini.

menangkap3
Gambar 2. Proses Manajemen TI pada COBIT 5

Tujuan utama pengembangan COBIT 5 untuk Keamanan Informasi:

Menggambarkan keamanan informasi pada perusahaan termasuk:

  • Tanggung jawab terhadap fungsi TI pada keamanan informasi.
  • Aspek-aspek yang akan meningkatkan efektivitas kepemimpinan dan manajemen keamanan informasi seperti struktur organisasi, aturan-aturan dan budaya.
  • Hubungan dan jaringan keamanan informasi terhadap tujuan perusahaan.

Menuhi kebutuhan perusahaan untuk:

  • Menjaga risiko keamanan pada tingkat yang berwenang dan melindungi informasi terhadap orang yang tidak berkepentingan atau tidak berwenang untuk melakukan modifikasi yang dapat mengakibatkan kekacauan.
  • Menanggapi layanan dan sistem secara berkelanjutan dapat digunakan oleh pemangku kepentingan internal dan eksternal.
  • mengikuti hukum dan peraturan yang relevan.

Sebagai tambahan, pengembangan COBIT 5 untuk Keamanan Informasi untuk memberikan fakta bahwa keamanan informasi merupakan salah satu aspek penting dalam operasional sehari-hari pada perusahaan.

 

Keunggulan COBIT 5

Menggunakan COBIT 5 untuk Keamanan Informasi memberikan sejumlah kemampuan yang berhubungan dengan keamanan informasi untuk perusahaan sehingga dapat menghasilkan manfaat bagi perusahaan seperti:

Keamanan Informasi

Pemahaman Keamanan Informasi

ISACA mendefinisikan keamanan informasi sebagai:

“Memastikan bahwa di dalam perusahaan, informasi terlindungi dari pengungkapan kepada pengguna yang tidak berwenang (kerahasiaan), modifikasi yang tidak tepat (integritas), dan tidak dapat diaksesnya bila diperlukan (ketersediaan).”

  • Kerahasiaan berarti menjaga hak akses dan penggunaan yang berwenang untuk melindungi privasi dan kepemilikan informasi.
  • Integritas berarti menjaga informasi dari modifikasi atau perusakan dan termasuk memastikan bahwa informasi yang ada merupakan informasi asli dan tidak ada penolakan (non-repudiation) jika akan dilakuan pembuktian terhadap sistem.
  • Ketersediaan berarti memastikan dalam waktu dan kehandalan dalam mengakses dan menggunakan informasi agar selalu tersedia.

Meskipun terdapat beberapa definisi yang berbeda, definisi menurut ISACA di atas merupakan definisi dasar dari keamanan informasi yang mengakomodir aspek kerahasiaan, integritas dan ketersediaan (CIA). Konsep CIA sendiri merupakan konsep yang telah diakui secara global. Cobit 5 untuk Keamanan Informasi didasari pada prinsip yang terdapat pada kerangka kerja (framework) COBIT 5 yang dapat digambarkan pada gambar 3 berikut.

menangkap4
Gambar 3. Prinsip COBIT 5

Prinsip COBIT 5

Prinsip 1. Memenuhi Kebutuhan Pemangku Kepentingan

Keberadaan sebuah perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pemangku kepentingannya – termasuk pemangku kepentingan untuk keamanan informasi – didasarkan pada pemeliharaan keseimbangan antara realisasi keuntungan dan optimalisasi risiko dan penggunaan sumber daya yang ada. Optimalisasi risiko dianggap paling relevan untuk keamanan informasi. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda sehingga perusahaan tersebut harus mampu menyesuaikan atau melakukan customized COBIT 5 ke konteks perusahaan yang dimiliki.

Prinsip 2. Meliputi Perusahaan Secara End-to-End

COBIT 5 mengintegrasikan perusahaan TI pada organisasi pemerintahan dengan cara:

  • Mengakomodasi seluruh fungsi dan proses yang terdapat pada perusahaan. COBIT 5 tidak hanya fokus pada ‘fungsi IT’, namun termasuk pada pemeliharaan informasi dan teknologi terkait sebagai aset layaknya aset-aset yang terdapat pada enterprise.
  • Mengakomodasi seluruh pemangku kepentingan, fungsi dan proses yang relevan dengan keamanan informasi.

Prinsip 3. Menerapkan Jaringan Tunggal dan Terintegrasi

COBIT 5 dapat disesuaikan dengan standar dan framework lain, serta mengizinkan perusahaan untuk menggunakan standar dan framework lain sebagai cakupan manajemen kerangka kerja untuk perusahaan IT. COBIT 5 for Information Security membawa pengetahuan dari versi ISACA sebelumnya seperti COBIT, BMIS, Risk IT, Val IT dengan panduan dari standar ISO/IEC 27000 yang merupakan standar ISF untuk keamanan informasi dan US National Institute of Standars and Technology (NIST) SP800-53A .

Prinsip 4. Memungkinkan Pendekatan Holistik

Pemerintahan dan manajemen perusahaan IT yang efektif dan efisien membutuhkan pendekatan secara holistik atau menyeluruh. COBIT 5 mendefinisikan kumpulan pemicu yang disebut Enabler untuk mendukung implementasi pemerintahan yang komprehensif dan sistem manajemen perusahaan IT dan informasi. Enablers adalah faktor individu dan kolektif yang mempengaruhi sesuatu agar dapat berjalan atau bekerja. Kerangka kerja COBIT 5 mendefinisikan 7 kategori pendukung yang dapat dilihat pada gambar 4 berikut.

menangkap5
Gambar 4. Pengaktif COBIT 5

7 Enabler yang digunakan pada COBIT 5 meliputi:

  1. Prinsip, Kebijakan dan Kerangka Kerja
  2. Proses
  3. Struktur Organisasi
  4. Budaya, Etika dan Perilaku
  5. Informasi
  6. Layanan, Infrastruktur dan Aplikasi
  7. Orang, Keterampilan dan Kompetensi

Prinsip 5. Memisahkan Tata Kelola dari Manajemen

COBIT 5 dengan tegas membedakan pemerintahan dan manajemen. Kedua disiplin ini memiliki tipe aktivitas yang berbeda, memerlukan struktur organisasi yang berbeda dan memiliki tujuan yang berbeda. COBIT 5 melihat perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang berikut.

menangkap6

Pada praktiknya, terdapat perbedaan peran dari keamanan informasi pemerintahan dan manajemen yang dapat digambarkan pada gambar 2 dimana terdapat proses-proses yang dilakukan pemerintahan dan proses-proses yang dilakukan manajemen. Masing-masing memiliki tanggung jawab atau tanggung jawab yang berbeda.

Penggunaan COBIT 5 Enablers pada Praktik Implementasi Keamanan Informasi

Secara umum, COBIT 5 mendefinisikan Enablers ke dalam dimensi yang dapat dilihat pada gambar 5. Pendefinisian Enablers dalam bentuk dimensi ini akan memberikan cara sederhana dan terstruktur agar dapat dengan mudah memanajemen interaksi yang kompleks.

menangkap7
Gambar 5. COBIT 5 Enabler: Umum

Gambaran implementasi dari ketujuh faktor pendukung (Prinsip, Kebijakan dan Kerangka Kerja, Proses, Struktur Organisasi, Budaya, Etika dan Perilaku, Informasi, Layanan, Infrastruktur dan Aplikasi, Manusia, Keterampilan dan Kompetensi) pada COBIT 5 secara umum dijelaskan pada gambar 5. Aktivitas -aktivitas spesifiknya dapat dilihat pada buku panduan detail dari COBIT 5 for Information Security (Lampiran AH). Sebagai contoh, salah satu Enabler pada panduan tersebut dapat dilihat pada rincian berikut.

DSS01 Kelola Operasi

menangkap10

Peran dan Struktur Keamanan Informasi

Pada beberapa tipikal perusahaan, peran dan struktur keamanan dapat dijelaskan pada gambar 6. Baris 1, 2 dan 3 merupakan peran dan struktur informasi yang biasa ditemukan.

menangkap11

Pada praktiknya, masing-masing peran/struktur pada gambar 6 di atas akan memiliki:

  • Komposisi – kemampuan yang harus dimiliki oleh seluruh anggota organisasi.
  • Mandat, Prinsip Operasional, Rentang Kendali dan Tingkat Kewenangan
  • Bagan RACI Tingkat Tinggi – Tingkat Tanggung Jawab, Akuntabel, Terkonsultasikan dan Terinformasi.
  • Masukan/Keluaran

Selain itu, peran keamanan informasi secara spesifik dapat dibuat tergantung dengan kondisi perusahaan. Contohnya, tipikal peran pada tim keamanan informasi adalah:

  • Administrator Keamanan Informasi
  • Arsitek Keamanan Informasi
  • Auditor Keamanan Informasi

Kesimpulan

COBIT 5 Framework merupakan kerangka kerja yang dapat digunakan sebuah organisasi, pemerintahan, perusahaan atau perusahaan untuk membantu mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pada COBIT 5 sendiri bagian yang khusus membahas tentang Kemanan Informasi yang dikenal dengan nama COBIT 5 for Information Security dimana dapat memberikan panduan secara komprehensif kepada perusahaan terkait aspek keamanan informasi pada sebuah perusahaan.

IT Governance Indonesia ( ITGID ) merupakan lembaga pengembangan bidang informasi teknologi, ITGID siap membantu perusahaan Anda mencapai tujuan yang diharapkan, dengan mengadakan Pelatihan COBIT 5 . Untuk informasi lebih lengkap dapat lihat di: http://itgid.org/training/

Sumber: http://iqbalparabi.com

3.7/5 - (4 votes)

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?