Hackers yang menyatakan dirinya bagian dari aktivis anti aborsi mengklaim berhasil meretas dan mencuri data dan informasi Planned Parenthood. Organisasi yang bernama Planned Parenthood adalah lembaga medis terbesar di AS yang memfokuskan jasanya untuk menangani berbagai permasalahan kesehatan seperti kontrasepsi, perencanaan anak dan aborsi. Hackers tersebut menyatakan bahwa ia akan mempublikasikan seluruh email dan informasi sensitif lainnya ke publik.
“Kami akan ‘menelanjangi’ Planned Parenthood,” ancam hackers tersebut. “Apa yang dilakukan oleh Planned Parenthood itu adalah tindakan seorang monster,” tandas hackers dengan inisial “E”. Tidak terima dengan ancaman hackers tersebut, VP dari Planned Parenthood yaitu Dawn Laguen menyatakan bahwa semua aktivitas yang dilakukan oleh organisasinya adalah legal dan tidak menentang hukum. “Apa yang kami lakukan semua ini memiliki dasar hukum yang kuat,” tandas Dawn.
Planned Parenthood sendiri belum menyatakan secara terbuka data dan informasi apa saja yang sudah dikuasai oleh hackers tersebut. Sedangkan hackers dengan inisial “E” sendiri menyatakan bahwa ia telah memiliki akses pada sejumlah email pribadi dan data karyawannya. Dalam pernyataannya Dawn mengatakan bahwa ia sudah meminta pihak berwajib untuk melakukan berbagai investigasi terhadap sistem keamanannya. Dawn sendiri mengatakan bahwa keamanan dan manajemen identitas dari seluruh stafnya adalah tanggung jawab organisasi.
Awal mula dari peretasan itu terjadi pasca bocornya sebuah video yang berkaitan dengan Planned Parenthood yang berisi tentang biaya dan metode pengawetan jaringan rahim untuk donasi. Video tersebut sempat menjadi debat di Kongres dan Senat AS tentang perlu atau tidaknya dukungan dana bagi Planned Parenthood. Hingga saat ini, banyak suara yang meminta Kongres untuk menutup segala bentuk biaya dukungan bagi Planned Parenthood.
Sumber: ciso.co.id