Era Internet of Things (IoT), di mana semua hal terkoneksi dengan internet memungkinkan aksi hacking terjadi pada apa pun. Salah satunya bisa terjadi pada alat infusi pemberian dosis obat di rumah sakit yang bisa membahayakan jiwa pasien. Bagaimana bisa?
Di ajang BlackBerry Security Summit beberapa waktu lalu, tim keamanan BlackBerry mendemokan bagaimana seseorang, dengan mengubah serangkaian kode dapat dengan mudah mengoperasikan alat infusi dosis obat yang terkoneksi dengan internet.
“Semua hal akan terkoneksi dengan internet. Di industri otomotif, energi hingga kesehatan. Seperti dalam tayangan demo tadi, alat pemberi dosis obat terkoneksi dengan internet. Mereka bisa mengaturnya dari jarak jauh melalui laptop. Semua sistem terkoneksi ini bisa membahayakan jika tidak diproteksi secara tepat,” sebut BlackBerry Security Director Nader Henein dalam wawancara dengan sejumlah media di Palalada Restoran, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Alat infusi hanya salah satu alat di rumah sakit yang tanpa kita sadari punya potensi diretas. Ketika era IoT sudah benar-benar berjalan, tentunya akan semakin banyak hal yang berpotensi diretas, bahkan sampai hal sederhana seperti AC di rumah.
“Ini yang disebut dengan cyber warefare. Ketika menyebut cyber warefare, kita tidak membicarakan bom atau atau hal lain. Ini bisa terjadi hanya dengan mengutak atik sederet kode,” sebutnya.
Maka tak heran jika semua perusahaan teknologi sudah mengantisipasi hal ini. BlackBerry yang memang punya keahlian di bidang keamanan pun tak terkecuali. Demo yang ditampilkan pada BlackBerry Security Summit memperlihatkan arah perusahaan asal Kanada tersebut untuk turut mengamankan IoT.
“Mengamankan sistem adalah keahlian kami selama bertahun-tahun. Teknologi keamanan kami dipakai di berbagai industri, tak hanya komunikasi, tetapi juga perbankan, film dan lain-lain,” ujar Nader.
Dengan semua keahlian dan pengalaman tersebut, dikatakan Nader bahwa BlackBerry ingin memastikan bahwa IoT akan aman dan dapat diandalkan bagi para penggunanya.
“Kami tak hanya merilis produk dan menunggu seseorang memberitahu ada masalah dalam sistem keamanan software kami. Kami mengamankan sejak awal,” pungkasnya.
Sumber: detik.com