Kementerian Komunikasi dan Informatika siap membantu mematangkan konsep dan standar kurikulum pemrograman komputer (coding) untuk pelajar di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Eksekusi penyusunan kurikulum ini akan dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan meminta masukkan dari sejumlah pihak.
Sesuai rencana, penerapan kurikulum coding di SMK mengadopsi Sistem Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh, Pennsylvania, AS. Metode ini mengedepankan praktik dan konsep berpikir secara komputasi.
Nanti, STEM bakal mengajarkan siswa SMK untuk membuat aplikasi, game dan 3D modeling, dan mekanisme robotik. Kurikulum STEM akan diberikan sebagai pengganti pelajaran TIK dengan durasi 2 x 45 menit per pekan.
Menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Bambang Heru Tjahjono, langkah ini dilakukan untuk mendorong terciptanya wirausaha di bidang Internet dan teknologi.
“Kegiatan ini untuk mendukung roadmap e-commerce, dimana salah satu inisiatif utamanya yaitu pengembangan SDM dengan menciptakan atau menumbuhkan 1.000 startup wirausaha baru,” kata Bambang.
Kemkominfo akan mengajak sejumlah pihak untuk membantu mematangkan konsep serta standar kurikulum coding ini, antara lain Eduspec Indonesia dan Dicoding.
Selanjutnya, pihak yang terlibat ini akan mengadakan pertemuan dengan Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusung kurikulum coding di SMK tersebut.
Sumber berita: cnnindonesia.com
Sumber foto: i1.wp.com