Sebuah laporan terbaru dari perusahaan keamanan Blue Coat menunjukan bahwa terjadi kenaikan jumlah serangan ransomware pada perangkat ponsel selama tahun 2015. Hal ini juga menggambarkan bahwa perangkat mobile kini mulai menjadi target serangan kejahatan cyber.
“Seperti saat kita tidur, olahraga, bekerja atau berbelanja dengan perangkat mobile, saat itu juga para penjahat cyber menunggu untuk mengambil keuntungan dari data yang dikumpulkan perangkat tersebut. Hal seperti inilah yang terlihat pada serangan malware yang telah kami lihat,” ujar Dr Hugh Thompson, CTO and Senior Vice President Blue Coat.
Blue Coat juga melaporkan bahwa ransomware berada di peringkat pertama dalam serangan terhadap perangkat mobile, diikuti potentially unwanted software (PUS), serta kebocoran informasi. “Dengan meningkatnya kemampuan perangakat smartphone modern, hanya masalah waktu dimana cryptographic ransomware juga mengalami kemajuan serupa. Seperti halnya SimpleLocker yang saat ini mulai bermunculan pada perangkatmobile,” ujar laporan tersebut.
Namun ada kabar baik dalam laporan tersebut, dimana serangan malvertising mobile kini mulai mengalami penurunan sebesar 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Para peneliti Damballa pada awal tahun telah memperhitungkan melalui penelitian terhadap separuh dari total lalu lintas mobile di US, dimana menemukan bahwa para pengguna 1,3 kali lebih berpotensi untuk tersambar petir daripada terinfeksi oleh malware mobile.
“langit memang tidak jatuh, tapi memakai helm adalah ide yang cukup baik,” ujar Blue Coat di akhir laporan mereka.
Sumber: ciso.co.id