Snowden kembali membocorkan laporan terbarunya terkait aktifitas NSA yang menyatakan bahwa agensi tersebut pernah mencoba menyerang reaktor nuklir Korea Utara dengan Stuxnet. NSA dan pemerintah Israel telah mengembangkan malware Stuxnet untuk melumpuhkan reaktor nuklir Iran. Serangan pertama Stuxnet terhadap negara Mullah tersebut dapat dikatakan sangat berhasil.
Melihat keberhasilan Stuxnet dalam melumpuhkan reaktor nuklir Iran, NSA dalam dokumen Snowden menyatakan bahwa agensi itu ingin mencobanya pada Korea Utara. “Percobaan serangan Stuxnet pada reaktor nuklir Korea Utara dapat dikatakan gagal,” papar Snowden dalam dokumennya. Stuxnet yang dikembangkan oleh NSA dan Israel khusus secara spesifik menyerang sistem piranti lunak Siemens AG SCADA.
Selain menyerang sistem Siemens AG SCADA, Stuxnet difungsikan untuk melumpuhkan PC Windows yang digunakan oleh Iran. Mereka mencoba mengembangkan malware Stuxnet yang mampu menyerang sistem SCADA dalam bahasa Korea. Berdasarkan penjelasan Snowden, NSA mengembangkannya bersama Israel dalam sebuah operasi yang dinamakan Operation Olympic Games.
Cara kerja Stuxnet dapat dikatakan unik. Stuxnet akan memaksa tekanan berbahaya pada reaktor pengayaan uranium pada saat proses kerja berjalan dan menghentikan motor penggerak reaktor. Snowden dalam laporannya mengatakan bahwa NSA dan Israel sudah menargetkan reaktor nuklir Korea Utara sejak lima tahun yang lalu. Hanya saja, NSA gagal untuk menginfiltrasi reaktor tersebut.
Berdasarkan data intelijen yang dihimpun oleh Snowden, NSA kesulitan untuk menyelundupkan Stuxnet ke negara rezim Kim Jong Un tersebut. “Korea Utara adalah negara abad pertengahan yang tertutup pada orang asing,” tulis laporan intelijen dalam dokumen Snowden.
NSA melaporkan bahwa menyelundupkan Stuxnet ke dalam negara Korea Utara tidak akan semudah Iran. “Korea Utara tidak memiliki akses Internet. Hanya pejabat eselon satu yang memiliki akses tersebut,” tegas NSA. “Jika ada masyarakat biasa yang memiliki akses Internet, mereka akan dihukum seumur hidup,” tandasnya.
Snowden pun memaparkan bahwa fasilitas Korea Utara pun sangat tertutup dan bahkan beberapa di antaranya tidak terdata oleh pemerintah AS. Selain itu, Stuxnet pun akan sulit menyebar via USB karena tidak semua orang memilikinya.
Sumber: ciso.co.id