Setelah sebelumnya Google, Facebook, dan Twitter memperingatkan penggunanya ketika ada indikasi serangan yang dilatarbelakangi pemerintah. Kali ini giliran Yahoo yang melakukan hal serupa.
Melalui laman blog-nya, perusahaan yang kini dipimpin Marissa Mayer tersebut menuturkan bahwa Yahoo akan memperingatkan pengguna jika dirasa akun tersebut telah diserang oleh hacker yang disponsori pemerintah.
“Kami berkomitmen untuk melindungi keamanan dan keselamatan pengguna kami. Dan, kami berusaha untuk mendeteksi dan mencegah akses tidak ke akun pengguna oleh pihak ketiga,” ujar Bob Lord, Chief Information Security Officer Yahoo, seperti dikutip dari laman Business Insider, Minggu (27/12/2015).
Lebih lanjut Lord menuturkan bahwa pihaknya akan memberikan notifikasi jika dirasa bahwa sebuah akun Yahoo telah jadi target serangan yang disponsori pemerintah. Dengan notifikasi ini, pengguna diharapkan dapat mengambil tindakan tepat untuk melindungi akun mereka.
Kendati demikian, Lord menjelaskan bila sebuah akun menerima notifikasi ini, bukan berarti akun tersebut telah disusupi. Sebaliknya, Yahoo memperingatkan bahwa akun tersebut kemungkinan telah jadi target serangan dan pengguna dapat menentukan langkah yang perlu diambil untuk mengamankan akun tersebut.
Lord juga menegaskan bahwa dengan peringatan ini tidak berarti bahwa sistem internal Yahoo telah dibobol pihak lain. Hanya saja, Yahoo tidak membeberkan lebih lanjut metode yang digunakan untuk mengetahui sebuah akun jadi target serangan.
Sumber berita: liputan6.com
Sumber foto: karenhaller.co.uk