Mau Belajar Kembangkan Aplikasi di Markas Google? Begini Caranya

Google mengumumkan berakhirnya program Google Developers Launchpad Accelerator generasi pertama, Kamis (3/3), di Jakarta Pusat. Program ini merupakan pembinaan dan sumber daya bagi startup tingkat lanjut (dengan aplikasi seluler). Tujuannya, agar para startup dapat mengembangkan bisnisnya di Indonesia hingga ke tingkat global.

Google akan menerima lebih banyak perusahaan startup Indonesia untuk gelombang kedua. “Target kami akan melatih sekitar 100 ribu pengembang aplikasi seluler di Indonesia hingga 2020 mendatang,” kata Developer Relations Program Manager Google Erica Hanson. Selama empat tahun ke depan Google akan menjalin kerja sama dengan mitra di seluruh Indonesia.

‎Para startup lokal kini memiliki kesempatan baru untuk bisa mengembangkan bisnisnya. Apabila kesulitan menempuh jalan menjadi aplikasi global, Google Launchpad Accelerator bisa menjadi salah satu alternatif solusinya.

Delapan aplikasi lokal asal Indonesia berhasil lolos, yakni eFishery, Jojonomic, Kakatu, Setipe.com, Kerjabilitas, Kurio, HarukaEdu, dan Seekmi. Delapan aplikasi lokal tersebut ‎telah menjalani bootcamp selama dua minggu di kantor pusat Google, Silicon Valley, California, Amerika Serikat.

Lahir sebagai ‘anak didik’ Google, delapan aplikasi tersebut mendapat sokongan dana bebas ekuitas sebesar 50 ribu dolar AS. Rencananya sekitar 25 ribu dolar AS akan diberikan Google pada bulan ini, sementara sisanya menyusul pada Juni mendatang.

‎”Program ini menjadi salah satu upaya Google untuk melatih aplikasi seluler di Indonesia,” kata Erica Hanson, developer relations program manager Google, dalam acara akhir program Google Launchpad Accelerator generasi pertama di Jakarta Pusat, Kamis (3/3).

Selama empat tahun ke depan Google akan menjalin kerja sama dengan mitra di seluruh Indonesia dalam bentuk tiga program kerja. Google akan bermitra dengan perguruan tinggi dalam menjangkau pelajar berpotensi. Ada pula penerapan pengembangan aplikasi Android berkualitas tinggi dalam kurikulum di universitas selama satu semester.

Kemudian Google juga telah melakukan terjemahan bahasa indonesia untuk semua Kursus Udacity, yakni sebuah kursus online dengan para ahli dari tim Developer Relations Google sebagai pengajar‎. Kursus tersebut bisa diakses gratis melalui semua jenis handset.

Google juga melakukan upaya dengan memulai Indonesia Android Kejar (Kelompok Belajar) yang merupakan grup studi lebih intensif. Grup belajar ini dipimpin oleh fasilitator khusus. Google melaksanakannya di lima kota besar Indonesia, yakni Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Hal tersebut dilakukan demi menjangkau masyarakat lebih luas.

Sumber berita: republika.co.id
Sumber foto: now.dartmouth.edu

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?