Mengungkap Dunia Kelam ‘Deep Web’

Berbicara mengenai Deep Web, banyak kalangan mengasosiasikannya sebagai bagian dari internet yang digunakan sebagai ajang untuk melakukan aktivitas-aktivitas kejahatan, maupun segala hal yang bersifat ilegal.

Bagi sebagian yang lain, Deep Web sering dipahami sebagai sisi gelap web yang tidak terjamah, serta membutuhkan kepiawaian tertentu untuk mencapainya.

Meskipun beberapa asumsi mengenai Deep Web ini tidak sepenuhnya salah, namun hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari pemahaman mengenai Deep Web seutuhnya.

Anonimitas: Bagai Dua Sisi Mata Uang

Menurut hasil penyelidikan Trend Micro yang dituangkan dalam buku putih bertajuk ‘Below the Surface: Exploring the Deep Web’, anonimitas menjadi fitur utama dalam Deep Web. Banyak orang ingin menggunakannya maupun menyalahgunakannya.

Di satu sisi, bagi orang-orang yang ingin membentengi komunikasi mereka dari pantauan pemerintah, mereka bisa berlindung di kegelapan darknet. Whistleblower seperti Edward Snowden contohnya, tetap dapat menyebarkan informasi-informasi terselubung secara besar-besaran kepada media tanpa meninggalkan jejak sama sekali.

Seringkali, Deep Weeb juga digunakan oleh kalangan pergerakan untuk dapat terus berbagi informasi mengenai kondisi dan situasi negara mereka, namun berusaha untuk tetap terhindar dari tekanan dan ancaman dari rezim yang sedang berkuasa.

Di sisi lain, anonimitas juga mengundang para penjahat untuk melakukan aksinya. Sebagai contohnya, penjaja obat-obatan terlarang tentu tidak akan mau menggelar dagangannya di lokasi online yang mudah sekali terendus oleh aparat penegak hukum melalui alamat IP yang mereka jejakkan.

Begitu pula mereka para pelaku kegiatan ilegal lainnya memanfaatkan anonimitas untuk menjajakan barang hasil curian mereka secara sembunyi-sembunyi di ranah tersebut.

DeWa Menyelami Deep Web

Para ahli Trend Micro yang tergabung dalam Forward-Looking Threat Research Team (FTR) melakukan penyelidikan hingga ke relung-relung rabbit hole guna menggali lebih informasi dalam lagi mengenai aktivitas-aktivitas ilegal serta layanan apa saja yang disuguhkan di ranah Deep Web.

Dalam aksinya, para ahli Trend Micro tersebut didukung oleh sistem yang diciptakan oleh Trend Micro, yakni Deep Web Analyzer (DeWa).

DeWa sendiri mampu menghimpun seluruh URL yang terhubung ke Deep Web, termasuk situs-situs terselubung TOR dan I2P, serta pengidentifikasi sumber Freenet. Mereka berupaya untuk mengekstrak seluruh informasi relevan terkait, seperti konten halaman, tautan, alamat email, HTTP headers, dan lain sebagainya.

Sejauh ini, DeWa dilaporkan telah berhasil menelisik hingga 38 juta kejadian dengan akun terafiliasi pada 576.000 URL, dengan 244.000 di antaranya mengandung konten HTML aktual.

Selain itu, DeWa juga dilengkapi dengan fitur diklaim yang mampu menggugah pengguna apabila ada layanan terselubung yang ditengarai menggasak trafik secara besar-besaran maupun apabila terjadi lonjakan jumlah situs secara tiba-tiba.

DeWa secara khusus sangat bermanfaat dalam menjaring keluarga malware yang dilancarkan oleh para penjahat siber yang memanfaatkan layanan terselubung TOR guna menyembunyikan bagian-bagian infrastruktur yang lebih permanen.

Sumber: detik.com

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?