Pemimpin Bisnis Harus Segera Bertransformasi ke Digital

CA Technologies mengumumkan hasil studi global terkait cara pemimpin bisnis bertahan terhadap gempuran disrupsi dan menjadi pemenang di era application economy, Rabu (16/3/16), bertempat di Raffles, Kuningan.

“Dalam era application economy saat ini, transformasi digital telah merambah ke dalam setiap aspek bisnis. Suka atau tidak, application economy telah hadir dan mengubah dunia bisnis di seluruh dunia, terutama pada industri bisnis tradisional,” ujar Vice President Asia South CA Technologies.

Studi ini disebut mengidentifikasi berbagai tindakan khusus yang diambil atau dipertimbangkan perusahaan untuk bersaing secara efektif. Selain itu, studi ini juga mengkaji perubahan radikal yang terjadi pada model bisnis.

Studi hasil kerja sama CA Technologies dan Harvard Business Review Analytics Services ini mencatat hampir setengah responden, atau 44 persen, memperkirakan industri yang mereka geluti akan mengalami disrupsi digital secara signifikan dalam tiga tahun mendatang. Sedangkan 22 persen responden menyebut disrupsi secara signifikan telah terjadi.

Karenanya, jelas Lim, penting bagi bisnis di seluruh industri untuk segera bertransformasi secara digital. Di era applications economy, bisnis ditentukan oleh software dan aplikasi sebagai pendorong perubahan yang terjadi di segala industri.

Sementara itu, Chief Technologi Officer Asia Pacific & Japan CA Technologies, Stephen Miles, menyebut partisipasi pengguna di aplikasi berperan penting dalam daya tahan bisnis terhadap disrupsi ini. Applications economy, lanjutnya, mengharuskan pelaku bisnis untuk lebih cerdas dalam menghadirkan pengalaman yang berbeda dan sesuai dengan ekspektasi pengguna.

Studi juga mencatat kecepatan dalam bertransformasi dan menyesuaikan diri dengan era digital menjadi faktor penting agar bisnis dapat bertahan. Kecepatan menyesuaikan diri ini juga diklaim oleh 68 persen pemimpin bisnis responden studi ini.

Mereka menyebut dirinya mahir dalam mengembangkan kemampuan teknologi baru dengan cepat. Kelompok ini juga menyebut optimis penawaran digital mereka lebih unggul dibanding pesaing.

Namun, kecepatan bertranformasi, jelas Miles, juga harus didukung kemampuan dalam memperkaya pengalaman pengguna, agar tetap dapat bertahan. Selain itu, perusahaan juga harus lebih jeli dalam menentukan prioritas untuk dapat sukses.

Studi mencatat sebanyak 42 persen responden menyebut tertarik dalam menciptakan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, sementara melakukan transformasi operasional dan proses bisnis inti lebih penting bagi 34 persen responden.

Tidak hanya menerapkan manajemen yang tangkas, Lim menambahkan, bisnis juga harus memastikan data digital dalam proses transformasi tersebut tetap aman dari ancaman bahaya, seperti peretasan digital, masalah kepatuhan dan litigasi.

Sumber berita: teknologi.metrotvnews.com
Sumber foto: cosas.com.ec

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?