Pendayagunaan Teknologi dan Konten Pembelajaran dalam Membentuk Karakter Bangsa yang Unggul

Jakarta-Pusat Teknologi Informasi komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Regional Symposium Pengembang Teknologi Pembelajaran.

Penyelenggaraan symposium JF-PTP tahun 2018 ini menyediakan wadah dan sarana untuk pertukaran pengetahuan dan berbagi pengalaman di antara para ahli, dan praktisi dengan JF-PTP di lapangan. Tema Symposium ini adalah “Pendayagunaan Teknologi dan Konten Pembelajaran”.Acara dibuka oleh Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P ini ” berlangsung selama tiga hari, 27-29 Maret 2018 di Menara Hotel Peninsula.

Kegiatan symposium ini bertujuan memberikan kesempatan untuk pertukaran pengetahuan dan berbagi informasi, pengalaman dan wawasan di antara para ahli dan praktisi terkait dengan perkembangan teknologi dan konten pembelajaran, hasil kajian dan gagasan serta analisis di bidang pengembangan teknologi pembelajaran. Symposium ini merupakan salah satu wujud pembinaan pustekkom terhadap pemangku jabatan fungsional PTP dan atasannya. Kegiatan yang diikuti oleh 225 peserta dengan harapan setelah mengikuti symposium peserta mendapatkan banyak informasi terkait dengan jabatan pengembang symposium ini sangat strategis dalam memberikan bahan ajar dan juga membantu pendidik untuk mempersiapkan anak didik menyambut era globalisasi saat ini.

“Saat ini masih diisi akses materi-materi yang terlalu bebas sehingga para pengajar sulit untuk mengontrol dan mengendalikan terhadap materi-materi yang diakses, kami berharap nanti para pengembang pengajaran nanti dapat memberikan kontribusi besar sehingga materi-materi sifat-sifat yang mendidik yang sifatnya bukan tontonan dan juga tuntunan sebaiknya segera diperbanyak sehingga anak-anak kita tidak banyak mengakses materi-materi dari luar, tetapi diharapkan anak didik dapat memanfaatkan materi-materi yang dikembangankan oleh PTP diseluruh tanah air” ujar Sekretaris Jenderal Kemdikbud Didik Suhardi, PhD.

Tidak diragukan lagi dan telah menjadi kenyataan yang tak dapat dipungkiri, bahwa teknologi khususnya TIK telah menjadi kekuatan yang mendorong perubahan dalam praktek belajar dan pembelajaran. Selain itu, Ilmu pendidikan berkembang dengan munculnya teori baru yang mempengaruhi kegiatan belajar dan pembelajaran. Teori belajar connectivism merupakan teori belajar yang menjelaskan tentang pemanfaatan teknologi khususnya TIK untuk belajar dan berbagi informasi. Pemanfaatan teknologi pembelajaran dan TIK telah melebur dan memberikan arah tujuan pendidikan, yakni untuk meningkatkan hasil belajar dan memperkaya pengalaman melalui penggunaan teknologi pembelajaran yang efektif dan inovatif. Pengembangan konten/media/model/aplikasi berbasis teknologi dan pengintegrasian teknologi ke dalam kegiatan pembelajaran tersebut menjadi tugas dan tanggungjawab JF-PTP.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P, pelatihan dalam penguasaan hal ini menjadi sangat mutlak sekarang ini dan menjadi polemik apakah mata pelajaran IT di rehabilitasi kembali atau tetap dibiarkan. “Pemahan, pengalaman dan penggunaan di era digital 4.0 ini saya kira sudah sangat mendesak untuk penguasaan guru terhadap teknologi pembelajaran yang berbasis digital” ujarnya.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini menyajikan kegiatan materi secara panel Pustekkom (pejabat struktural dan fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran) dilanjutkan dengan sajian materi tentang Disruptive Innovation in Education oleh Dr.Purwanto. Sesi berikutnya sajian materi panel praktisi dari Proxsis Biztech, Microsoft, Intel, Google dan Fujitsu. Selain itu kegiatan juga diisi dengan workshop pengembangan konten/media/model/aplikasi teknologi pembelajaran. Peserta terbagi menjadi empat ruang yang berbeda, peserta harus memilih satu jenis workshop yang diikuti. Tema dan materi workshop yaitu sebagai berikut:

  1. Augmented Reality
  2. Mengembangkan online learning
  3. New Learning tools
  4. Berbagi Konten Digital

Zulkarnain Direktur Proxsis Biztech menyampaikan bagaimana Menciptakan Kondisi Belajar Tanpa Batas Waktu dan Ruang”. Melihat proses belajar saat ini dimulai dari konvensional dimana komunikasi dilakukan dalam satu arah, intruksional komunikasi yang dilakukan dua arah dan interaktif dimana komunikasi multi arah. Tren Proses belajar mengajar saat ini mulai dari tatap muka, kemudian sistem manajemen pembelajaran. “Melalui system ini antara tenaga pengajar dengan peserta belajar nantinya akan bisa berinteraksi, dimana kami memiliki beberapa fasilitas untuk berkolaborasi baik antara pengajar dengan peserta belajar ataupun antara pengajar dengan tenaga pengajar lainnya” ujar Zulkarnain di sesi panel.

Zulkarnain menjelaskan proses ini memiliki kelompok materi, setiap materi bisa memiliki beberapa kategori materi dan memiliki beberapa tema kemudian adanya satu modul yang diperuntukan mendukung aktivitas.

Selain sesi panel, kegiatan Simposium Regional ini juga diisi oleh pameran-pameran diantaranya Proxsis Group, Primagama, Fujitsu, Intel, Google, Microsoft, Quipper, dan Ruang Guru.

Sebagai penutup rangkaian acara Simposium Regional ini diharapkan menjadi kegiatan untuk meningkatkan kualitas produk-produk pengembang teknologi dan konten pembelajaran terkini. Selain itu juga untuk meningkatan kinerja pengembang teknologi pembelajaran dalam memberikan solusi permasalahan pendidikan melalui pendayagunaan dan konten pembelajaran.

Apa saja rangkaian kegiatan pada Symposium Pengembang Teknologi Pembelajaran? Berikut Gallery Rangkaian Kegiatannya: http://itgid.org/gallery-rangkaian-kegiatan-regional-symposium-pengembang-teknologi-pembelajaran/

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?