Dalam menjalankan manajemen perusahaan sesuai aturan dan tujuan, penting bagi Anda untuk memperhatikan sistem informasi yang diterapkan. Sistem informasi yang tidak aman dapat merusak manajemen kerja dan merugikan bisnis Anda karena risiko keamanan yang rendah.
Di dunia sistem informasi, Anda mungkin sering mendengar istilah COBIT, TOGAF, dan ITIL. Ketiga kerangka kerja ini digunakan perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan sistem kerja.
Dengan menerapkan COBIT, TOGAF, dan ITIL, sistem dalam perusahaan akan berjalan sesuai koridor, manajemen menjadi rapi, dan memberikan dampak positif bagi perusahaan.
Apa perbedaan antara ketiga sertifikasi dan pelatihan tersebut? Mari kita bahas secara lengkap.
COBIT
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah kerangka tata kelola sistem informasi yang membantu manajer dan auditor TI dalam menyusun strategi IT plan yang tepat, menentukan arsitektur informasi, dan membuat keputusan organisasi untuk mencapai tujuan. COBIT yang diterapkan dengan baik juga berdampak langsung pada pengguna TI, karena mereka akan lebih yakin terhadap keandalan sistem aplikasi yang digunakan.
Diterbitkan pada tahun 2012, COBIT 5 menjadi kerangka kerja berstandar internasional dan digunakan oleh banyak perusahaan. Dengan perkembangan tren baru, muncul COBIT 2019 yang lebih berkembang dan sesuai dengan panduan terbaru.
Secara umum, COBIT memiliki beberapa domain utama dalam tata kelola TI. Pada versi sebelumnya, seperti COBIT 4.1, terdapat 4 domain: Plan and Organize, Acquire and Implement, Deliver and Support, dan Monitor and Evaluate. Namun, dalam COBIT 5 dan COBIT 2019, kerangka kerja ini telah diperbarui dengan prinsip dan enabler yang lebih komprehensif.
Siapa saja yang membutuhkan sertifikasi COBIT?
Sertifikasi COBIT penting bagi mereka yang bertanggung jawab atas audit TI, manajer dan staf TI, serta profesional dari departemen lain yang terlibat dalam tata kelola TI. Posisi seperti Chief Information Officer, IT Quality Assurance, Chief Audit Executive, IT Assessor, IT Manager, hingga profesional TI lainnya akan mendapatkan manfaat dari sertifikasi ini.
Menurut ISACA, organisasi yang mengembangkan COBIT, ribuan perusahaan di seluruh dunia telah mengadopsi kerangka kerja ini untuk meningkatkan tata kelola TI mereka.
Baca juga: Panduan Lengkap COBIT 2019: Memahami Kerangka Kerja Governance Teknologi Informasi yang Efektif
TOGAF
TOGAF (The Open Group Architecture Framework) adalah kerangka kerja populer dalam arsitektur perusahaan. TOGAF menyediakan metodologi dan alat bantu untuk mengorganisasi dan mengelola teknologi dalam perusahaan.
Kerangka kerja ini dibangun dengan standar terbuka, sehingga perusahaan dapat menerapkannya tanpa biaya tambahan. TOGAF telah teruji dan divalidasi oleh banyak organisasi di seluruh dunia. Perusahaan Anda dapat menggunakan TOGAF bersama dengan kerangka kerja manajemen lainnya. Pastikan organisasi/perusahaan Anda memilih kerangka yang sesuai dengan kebutuhan sistem Anda.
Dengan menerapkan TOGAF secara efektif, Anda menerapkan proses, tata kelola, dan struktur yang mendukung peningkatan komunikasi, kolaborasi, dan inovasi di perusahaan.
Kelebihan TOGAF:
- Sistematis
- Fokus pada siklus dan proses implementasi
- Mencakup berbagai area teknis arsitektur
- Melibatkan banyak pihak, terutama industri
- Menyediakan banyak materi referensi
Namun, TOGAF juga memiliki beberapa kekurangan, seperti tidak adanya standar untuk seluruh domain dan kurangnya artefak yang dapat digunakan ulang.
Baca juga: Pelatihan TOGAF: Meningkatkan Keahlian Anda dan Menjadi Arsitek Enterprise yang Handal
ITIL
ITIL (Information Technology Infrastructure Library) adalah kerangka kerja implementasi ITSM (IT Service Management) yang menjadi jembatan antara perusahaan jasa TI atau sistem informasi dengan bisnis dan kebutuhan pelanggan.
ITIL merupakan rangkaian konsep dan strategi pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi TI yang diterbitkan dalam serangkaian buku, di mana masing-masing buku membahas topik pengelolaan TI tertentu.
Sertifikasi ITIL dimulai dari level dasar yaitu ITIL Foundation, kemudian peserta dapat melanjutkan ke ITIL Expert hingga ITIL Master. Sertifikasi ini berlaku seumur hidup.
Peserta yang memiliki sertifikasi ITIL dapat meningkatkan interaksi antara penyedia layanan TI dengan pengguna. Pembelajaran ITIL dapat diterapkan untuk memanfaatkan aset perusahaan, sambil mengimbangi perubahan dan perkembangan saat ini.
Banyak perusahaan IT terkemuka yang menggunakan ITIL sebagai pedoman internal, seperti IBM dan Microsoft.
Dikutip dari TechTarget, kerangka kerja ITIL mencakup beberapa aspek berikut:
- Service Strategy: Mengetahui tujuan bisnis dan kebutuhan pelanggan dengan menyelaraskan target dan keinginan konsumen.
- Service Design: Menganalisis praktik produksi kebijakan, arsitektur, serta dokumentasi TI perusahaan.
- Service Transition: Memberikan saran agar administrator TI dapat mengatasi gangguan atau perubahan lingkungan kerja.
- Service Operation: Mengelola layanan TI sesuai dengan kebutuhan harian hingga tahunan.
- Continual Service Improvement: Menerapkan perbaikan dan pembaruan kebijakan dalam proses ITIL sesuai dengan kerangka kerja yang telah dibuat.
Baca juga: Apa itu IT Service Management (ITSM)
Kesimpulan
Setelah mengetahui perbedaan antara COBIT, TOGAF, dan ITIL, pelatihan mana yang ingin Anda ikuti? Masing-masing kerangka kerja memiliki kelebihan dan fokus yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.
IT Governance Indonesia (ITGID) siap menjadi partner terpercaya untuk mengembangkan profesionalisme Anda di bidang TI. Dengan pelatihan yang disesuaikan dengan target bisnis atau kemampuan yang ingin Anda tingkatkan, kami membantu Anda mendukung tujuan perusahaan.
Anda tertarik? Jangan ragu untuk menghubungi kami dan pesan kursi Anda sekarang. Bersama ITGID, wujudkan peningkatan kualitas dan efisiensi TI di perusahaan Anda!