“Spyware” Sauron Intai Komputer di Sejumlah Negara

Symantec menemukan sebuah spyware atau program jahat yang mampu mengintip data dalam komputer di sejumlah negara. Dalam program jahat tersebut terdapat referensi yang merujuk Sauron, antagonis utama dalam trilogi Lord of the Rings.

Berdasarkan penelusuran Symantec, program jahat tersebut diketahui bernama Remsec. Sebuah kelompok peretas yang disebut sebagai Strider memakainya untuk memata-matai target tertentu di Belgia, China, Rusia, dan Swedia.

Ramsec, yang mengandung nama Sauron itu, hanya dipakai untuk memata-matai saja. Strider tampaknya sama sekali tidak memanfaatkannya sebagai ransomware, program penyandera komputer atau alat perusak lain.

Symantec menyimpulkan bahwa data-data yang berhasil digondol oleh Strider memiliki nilai tinggi bagi organisasi intelijen negara tertentu.

Selain itu, kelompok Strider diketahui memiliki hubungan dengan kelompok lain bernama Flammer. Kelompok yang disebut belakangan juga memakai cara, teknik menyerang, dan program jahat yang sama.

“Kelompok Strider sudah aktif sejak sekitar Oktober 2011. Selama itu pula mereka menyembunyikan diri, hingga sekarang ditemukan. Targetnya antara lain berupa individu atau organisasi tertentu yang menarik bagi intelijen milik suatu negara,” tulis Symantec dalam laporan keamanannya.

Bila berhasil masuk ke sebuah komputer, Ramsec bisa bergerak diam-diam dan sangat efektif. Program jahat ini membuat peretas bisa mengendalikan komputer yang terinfeksi, memindahkan data-datanya, dan memasang modul-modul tertentu.

Selain itu, program jahat yang mengandung nama Sauron ini bekerja melalui koneksi internet. Artinya, dia hanya menumpang di memori sementara saja, tidak masuk ke harddisk pengguna. Hal ini membuat antivirus biasa tidak akan bisa mendeteksi dan menghapusnya.

Namun pengguna komputer awam tak perlu khawatir. Seperti dilansir dari The Inquirer, Kamis (11/8/2016), Strider dan program jahat Remsec tidak mengincar khalayak umum, melainkan hanya menyerang target spesifik saja.

Sejauh ini, hanya diketahui ada 36 serangan saja yang terjadi di tujuh organisasi dari empat negara. Dari jumlah tersebut, empat organisasi di antaranya terdapat di Rusia.

Sumber berita: tekno.kompas.com
Sumber foto: 4.bp.blogspot.com

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?