Teknologi Keamanan Data Center

Banyak serangan keamanan mutakhir, seperti malware maupun advanced persistent threats (APTs), tercatat berhasil menerobos ke data center perusahaan, meskipun mereka telah menerapkan strategi pertahanan di sekelilingnya. Hal ini tentu membuat bisnis menjadi makin rentan terhadap ancaman-ancaman keamanan, terutama jenis ancaman keamanan yang begitu adaptif, maupun yang belum teridentifikasi.

Data center memegang peranan penting dalam operasional sebuah perbankan. Tanpa adanya data center, dapat dipastikan operasional mereka terganggu. Perbankan sangat tergantung pada availability yang ada pada data center. Terlebih dengan berkembangnya internet bankingdata center memegang peranan yang sangat penting. Setidaknya, data center harus terus aktif walaupun jam layanan perbankan telah tutup.

Ancaman terbesar bagi pengelola data center adalah serangan DDoS. Serangan tersebut sejatinya bukan lagi sebuah serangan siber yang tergolong canggih. Hanya saja, seiring perkembangan teknologi maka serangan DDoS menjadi semakin sering. Salah satu kasus serangan DDoS terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah adalah serangan yang menimpa Arbor Networks dengan kapasitas serangan 400 Gbps.

Meskipun dengan melakukan segmentasi mikro pergerakan-pergerakan lateral mencurigakan yang berlangsung di data center bisa dibatasi, namun untuk menguji ketangguhan implementasinya perlu menunggu waktu. Platform virtualisasi memiliki keunggulan, seperti provisi terotomatisasi, pergerakan-pergerakan yang terotomatisasi, kemampuan untuk menambah atau mengubah workload, mampu menyelenggaraan kebijakan yang terdistribusikan di setiap antarmuka virtual maupun di tingkat kernel, scale-out firewalling yang terdistribusikan di setiap hypervisor, serta mampu terintegrasikan ke platform.

VMware mengembangkan teknologi VMware NSX yang mampu mendukung operasi keamanan di software-defined data center menjadi kian ramping. Teknologi tersebut memiliki fitur dengan kapabilitas-kapabilitas baru, seperti keamanan data center, skalabilitas dan performa yang makin meningkat, serta kapabilitas mutakhir lainnya, seperti segmentasi mikro jaringan, dan konektivitas hybrid cloud.

“Strategi pengadopsian software-defined data center mulai mengalami pergeseran. Teknologi virtualisasi jaringan yang diusung mampu menghadirkan sebuah infrastruktur jaringan yang gesit dan begitu fleksibel,” kata Martin Casado, Senior Vice President and General Manager, Networking and Security Business Unit, VMware. “Melalui teknologi ini, waktu yang dibutuhkan untuk provisi aplikasi kini dapat terpangkas begitu rupa, dari hitungan bulan ke menit saja, sehingga mendukung terselenggarakannya layanan dengan cepat,” sambungnya.

Sumber: ciso.co.id

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?