Tukang Angkut Sampah Jadi Presiden Direktur Microsoft Indonesia
Andreas Dinantoro, adalah Presdir Microsoft Indonesia yang bisa menjadi sosok inspiratif. Besar di kota gudeg Yogyakarta, Andreas sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum UGM selama empat semester. Belum selesai studinya di UGM, Andreas berhijrah untuk pindah jurusan di University of Lowa, Amerika Serikat pada tahun 1987.
Dengan bahasa inggris seadanya, Andreas mampu menyelesaikan studi selama tiga tahun, dengan penyetaraan mata kuliah yang sudah dia jalani di UGM. Dengan uang kiriman dari orang tuanya yang terbatas, Andreas sempat bekerja paruh waktu sebagai pengangkut sampah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Tak hanya mengangkut sampah, andreas juga sempat bekerja sebagai pelipat selimut di sebuah rumah sakit.
Setelah sempat bekerja sebagai pengangkut sampah dan pelipat selimut, Andreas mulai merintis karirnya di dunia IT dengan bergabung di sebuah perusahaan software Babbage’. Dari situlah dia mulai bersinggungan dengan dunia IT. Andreas melanjutkan studi ke program Master of Business Administration di Western Illinois University, dan terus mengembangkan karirnya di amerika.
Pada tahun 1993, andreas pulang ke Indonesia, dan mengawali karirnya sebagai penjual jasa asuransi. Melang-lang buana di beberapa perusahaan sampai akhirnya pada tahun 2012, Andreas bergabung bersama Microsoft sebagai Presiden Direktur. Sebagai tanggung jawabnya, Andreas mengembangkan Microsoft sekaligus member sumbangsih secara real kepada masyarakat indonesia.
Animator Indonesia dibalik kesuksesan film “Pacific Rim”
Dialah Ronny Ganny, seorang animator muda yang menjadi aktor suksesnya film ‘Pacific Rim’. Animator berbakat asal Indonesia itu bekerja di Industrial Light & Magic Singapura, anak perusahaan Lucas Film Group yang menggarap ‘Pacific Rim’.
Sebagai animator, dia berperan memainkan visual effects sehingga gerakan karakter dalam animasi menjadi lebih hidup dan masuk akal. Bahkan ini bukanlah film Hollywood pertama yang dia kerjakan. Sebelumnya Ronny juga terlibat dalam penggarapan film Avengers tahun 2012.
Belajar animasi secara otididak membuatnya lebih hebat karena didukung dengan kecintaannya terhadap seni. Berasal dari program studi arsitektur Universitas Indonesia, membuatnya mempelajari berbagai aplikasi animation 3D yang sering dipakai dalam berbagai tugas kuliah. Dari situ kini Ronny menekuni dunia animasi 3D yang melejitkan karirnya dibandingkan ilmu arsitektur yang dipelajari secara formal.
Basuki, Orang Indonesia pemegang belasan paten desain algoritma di Eropa
Basuki, merupakan orang indonesia yang berkiprah di eropa sejak tahun 2005 melalui beasiswa program doctoral bidang komunikasi nirkabel di Alborg Universitet, Denmark yang penelitiannya didukung oleh Nokia Siemens Networks.
Salah satu paten yang ia ciptakan adalah algoritma dalam ”heterogeneous networks” untuk teknologi telepon genggam generasi keempat (4G). Belasan paten lainnya dicatatkan atas nama Basuki beserta tim melalui perusahaan tempatnya bekerja, Ericsson AB, dan Huawei Technologies Sweden AB.
Kini di Huawei, Basuki jadi spesialis senior yang memimpin tim kecil peneliti yang mendesain algoritma agar telepon pintar punya performa tinggi, tetapi mampu menggunakan energi seefisien mungkin.
Selain itu, diperlukan ketekunan dan fokus pada pekerjaan. Basuki merasa kerja keras itu terbayar saat berhasil menemukan teknologi yang akan eksis di masa depan lebih cepat dibandingkan orang lain. Apalagi saat ide itu diterapkan di telepon genggam dan digunakan jutaan orang.
Monica, Gadis Surabaya di markas Microsoft
Sudah menjadi asumsi publik bahwa untuk bisa bekerja di perusahaan raksasa Microsoft haruslah berasal dari Universitas ternama di AS. Tapi ternyata seorang perempuan asal Surabaya mampu membantah asumsi tersebut.
Memperoleh gelar sarjana ekonomi di Universitas Airlangga, Monica merintis karirnya di berbagai perusahaan lokal hingga akhirnya bisa mendarat di Microsoft Asia Pasific Operation Centre. Dari jobdesk awal sebagai akunting, akhirnya Monica bisa membuka pandangannya terhadap berbagai peluang bisnis yang ada, tidak melulu berhubungan dengan buku besar dan debet-kredit.
Selama 11 Tahun, monica berpindah dari berbagai kantor cabang Microsoft di 3 benua. Bahkan sempat menemukan suaminya di Microsof. Kini Monica meniti karirnya di kantor pusat Microsoft di Seatle Amerika.
Pelajaran berharga bisa kita pelajari dari beberapa tokoh di atas yang bisa meraih kesuksesannya sebagai tokoh yang berperan penting di beberapa perusahaan raksasa berskala internasional. Passion, ketekunan, kesungguhan, mampu membaca peluang dan intelektual, dibutuhkan supaya dapat memperoleh kesuksesan setinggi langit. Semoga menginspirasi.
Sumber: trendezia.com