Tanpa kita sadari hampir semua perusahaan sudah sangat siap dalam menjalankan aktivitas seperti biasa disaat kondisi memang tidak terjadi apa-apa/kondisi normal. Namun bagaimana bila terjadi sesuatu? misalnya terjadi kebakaran, banjir, gempa bumi dsb. Apa yang akan dilakukan perusahaan? Apakah hanya pasrah bahwa perusahaan tidak berjalan dan tutup karena semua aset tidak dapat diselamatkan? Disini peran BCMS dimulai.
BCMS (Business Contuinity Management System) adalah standar system manajemen dengan menerapkan langkah-langkah kebijakan, identifikasi risiko, struktur organisasi, tanggung jawab, mekanisme kerja serta prosedur operasional dalam upaya pemulihan organisasi dan aktivitasnya apabila terjadi bencana atau gangguan terhadap system informasi pada suatu
organisasi. ISO 22301 merupakan standar internasional yang didalamnya menetapkan prosedur untuk merencanakan, menetapkan, menerapkan, mengoperasikan, memantau, mereview, mempertahankan dan terus meningkatkan sistem manajemen yang terdokumentasi untuk mempersiapkan, menanggapi dan memulihkan organisasi dari kejadian yang mengganggu
ketika gangguan itu terjadi. Persyaratan yang ditentukan dalam ISO 22301 generik dan dimaksudkan untuk dapat diterapkan pada semua organisasi, terlepas dari jenis, ukuran dan sifat organisasi. Tingkat penerapan persyaratan ini tergantung pada lingkungan operasi organisasi dan kompleksitasnya.
Komponen utama dari BCM adalah
- 1. kebijakan
- 2. orang dengan penetapan tanggung jawab
- 3. proses manajemen yang berkaitan dengan
- kebijakan,
- perencanaan,
- penerapan dan pengoperasian,
- penilaian kinerja,
- peninjauan manajemen, dan
- perbaikan;
- dokumentasi yang menyediakan bukti yang dapat diaudit; serta
- semua proses manajemen kelangsungan bisnis yang relevan dengan organisasi
Tahap Penyusunan Business Continuity Management :
- Penyusunan kebijakan business continuity dan disaster recovery.
- Analisa Dampak Usaha/Business Impact Analysis (BIA).
- Klasifikasi seluruh kegiatan dan analisa kritikalitas.
- Penyusunan BCP/DRP.
- Pelatihan dan program kesadaran (awareness).
- Pengujian dan penerapan dari rencana.
- Pengawasan.
Direksi diwajibkan untuk melakukan tinjauan (review) terhadap implementasi BCM secara rutin dan terencana, setidaknya satu kali dalam setahun. Tinjauan manajemen BCM setidaknya mencakup hal-hal berikut:
- 1. Status tindak lanjut dari management review sebelumn
- 2. Perubahan internal dan external issue yang mempengarahi BCM.
- 3. Informasi-informasi terkait kinerja BCM
- 4. Peluang untuk peningkatan berkelanjutan.
Luaran dari management review harus mencakup keputusan yang berpeluang untuk peningkatan berkelanjutan terkait hal-hal sbb:
- 1. Perubahan scope/cakupan
- 2. Peningkatan keefektifan implementasi BCM.
- 3. Arahan untuk update BCP dan prosedur-prosedur terkait.
- 4. Perbaikan-perbaikan Business Continuity Procedure
Manfaat dari diterapkannya BCMS adalah :
- Mampu mengelola risiko terhadap potensi krisis organisasi
- Menjaga kelangsungan proses bisnis
- Menjaga produktivitas proses bisnis
- Mengembangkan kesadaran dan kepedulian para pekerja
- Meningkatkan wawasan dalam mengantisipasi terjadinya krisis
Source: Ajeng Diana Dewi Mursyidi, IT Consultant
Baca Juga :