Angkatan Laut AS menandatangani kontrak kerja sama dengan Microsoft untuk terus memberikan patch keamanan untuk sistem Windows XP. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Microsoft secara tegas tidak akan mengeluarkan patch gratis untuk memperbaharui sistem Windows XP dan Windows Server 2003. Itu artinya adalah para pengguna yang masih menggunakan Windows XP sangat rentan untuk dibobol. Angkatan Laut AS adalah salah satunya.
Nilai kontrak kerja sama antara AL AS dan Microsoft berkisar 9,1 juta dolar AS. Dalam kontrak perjanjian tersebut, Microsoft bersedia untuk memberikan patch keamanan terbaru untuk sistem operasi Windows XP, Microsoft 2003, Exchange 2003 dan Windows Server 2003 yang digunakan oleh AL AS. Tanpa adanya kontrak kerja sama itu, mustahil AL AS mampu bertahan di tengah derasnya vulnerability.
Microsoft pun enggan memberikan patch keamanan secara cuma-cuma. Namun demikian, melalui kontrak kerja sama itu “memaksa” Microsoft untuk memberikan update patch terbaru bagi AL AS. Microsoft akan terus melanjutkan patch keamanan bagi klien potensialnya itu. Transisi dari penggunaan Windows XP menjadi Windows 7 atau 8 sudah dilakukan oleh AL AS sejak tahun 2013 yang lalu. Sayangnya, sekitar 100.000 komputer berbasis Windows XP masih digunakan oleh mereka.
Steven Davis, juru bicara dari AL AS mengatakan bahwa angkatan laut masih bertumpu pada produk piranti lunak ataupun aplikasi yang dikeluarkan oleh Microsoft. “Sampai adanya pergantian modernisasi teknologi secara menyeluruh, produk Microsoft tersebut akan terus dioptimalkan secara efektif,” tegas Davis.
Davis tidak menjelaskan secara rinci program atau aplikasi apa saja yang masih berjalan di Windows XP itu. Mengacu pada dokumen AL AS yang tidak tergolong rahasia mengatakan bahwa Windows XP masih digunakan di “sistem kendali dan keamanan penting angkatan laut.” Sistem operasi tersebut digunakan di kapal tempur dan unit mereka yang berada di darat.
Aplikasi Microsoft yang kritis itu terhubung langsung dengan NIPRnet, jaringan IP pemerintah AS yang digunakan untuk berkomunikasi non-rahasia. Serta terhubung pula pada SIPRnet yaitu jaringan yang digunakan untuk berkomunikasi secara rahasia. “Rencana untuk melakukan mitigasi telah ada dan kini sedang dieksekusi,” sambung Davis. Menurut dokumen AL AS, tanpa adanya dukungan dari Microsoft, mengakibatkan sistem operasi mereka memiliki celah vulnerability yang dapat dieksploitasi.
Angkatan Laut AS bukanlah satu-satunya lembaga yang masih menggunakan Windows XP. Sekitar 10 persen pengguna masih menggunakan sistem operasi tersebut. Terhitung bulan Juni tahun ini, Microsoft sudah tidak akan merilis patch keamanan secara gratis untuk Windows XP.
Sumber: ciso.co.id