The Impact Team, grup hacker yang meretas situs Ashley Madison mempublikasikan informasi sensitif milik penyedia situs kencan tersebut di deep web. Fenomena deep web menjadi salah satu isu yang menarik mengingat kini banyak orang yang menggunakannya untuk menyembunyikan identitas dan informasi rahasia. Anonimitas dan kerahasiaan adalah dua hal yang selalu menyelimuti deep web. Sebagian orang menganggapnya berbahaya, dan sebagian lainnya melihat deep web sebagai peluang.
Para pengguna deep web pun bervariasi. Mulai dari pihak pemerintah yang menyembunyikan aktivitasnya dari masyarakat, jurnalis yang mencari data dari informan penting hingga organisasi kriminal yang menggunakan deep web untuk menghindari kejaran dari para penegak hukum. Deep web pun semakin dikenal ketika pihak FBI berhasil menangkap Ross Ulbricht. Salah satu pendiri Silk Roan, situs yang memperjualbelikan narkoba menggunakan transaksi BitCoin.
John Proctor, VP Cyber Security dari CGI mengatakan bahwa deep web adalah dunia Internet yang belum terjelajahi sebelumnya. “Ibarat lautan, deep web adalah palung laut yang hanya bisa diselami oleh kapal selam,” kata Proctor. “Ketika kita berselancar di dunia maya dengan Google ataupun hanya sekadar update status di Facebook, dunia Internet tersebut baru sekitar 10 persen saja,” sambungnya.
Untuk “menyelami” deep web, banyak pengguna yang harus menggunakan TOR (The Onion Router). Sebuah alat khusus yang digunakan untuk berselancar di deep web. Karena penuh dengan “kerahasiaan”, TOR adalah alat yang tepat untuk digunakan. Ironisnya, TOR dahulu dirancang oleh Angkatan Laut AS untuk melakukan komunikasi rahasia antar departemen militer. Kini TOR menjadi alat bagi semua orang yang ingin menyembunyikan identitasnya selama di dunia maya.
Menurut penelitian Trend Micro melalui Forward-Looking Threat Research Team (FTR) yang dibentuknya, mengungkapkan temuan-temuan dari hasil eksplorasinya ke deep web yang telah mereka selenggarakan sejak dua tahun belakangan ini. Hasil penyelidikan tersebut tertuang dalam laporan yang berjudul Below the Surface: Exploring the Deep Web, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh mengenai aktivitas-aktivitas apa saja yang sesungguhnya terjadi di balik kegelapan dan kedalaman deep web.
Riset terbaru Trend Micro yang menyelami kedalaman deep web berhasil mengungkapkan mengenai fakta-fakta menarik seputar sisi gelap Internet yang tak terungkap. Laporan riset tersebut menyuguhkan informasi lebih jauh seputar bagaimana para penjahat siber dapat memanfaatkan deep web guna melancarkan aksi-aksi kejahatan mereka, meskipun sesungguhnya temuan yang disampaikan Trend Micro mengenai deep web tidak saja sekadar tentang kejahatan siber. Berbagai aksi kejahatan “kontemporer” berhasil memanfaatkan sifat anonimitas yang disuguhkan deep web dalam menjajakan komoditas illegal hasil kejahatan siber maupun layanan kejahatan lainnya.
Sumber: ciso.co.id