Tim Pangeran dari Prasetya Mulya Business School berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan memenangkan kompetisi ERM Challenge 2015 antar universitas se-Asia Tenggara, dengan total hadiah sebesar SGD 8.000.
Seperti dikutip dari keterangan SAP, Rabu (20/5/2015), tim pemenang dari Prasetya Mulya ini adalah Michael Laurensius Massey, Eric Christian, Calvin Lim, Richard Kuncara, dan Ignatius Egan Jonatan.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Monsoon Academy, SIM University dan SAP, ERM Challenge 2015 menarik lebih dari 500 mahasiswa dari 20 universitas di seluruh Asia Tenggara untuk bersaing di putaran play-off dari Januari sampai April di MonsoonSIM.
MonsoonSIM merupakan sebuah platform simulasi bisnis berbasis cloud yang pertama dari jenisnya untuk mengajarkan konsep-konsep bisnis yang kompleks melalui pengalaman dari perkembangan game.
Monsoon Academy mengembangakan permainan ini melalui kerjasama dengan SAP. Sementara SIM University menjadi tuan rumah ERM Challenge 2015 melalui sekolah sains dan teknologinya, dalam upaya bersama untuk mempromosikan pendidikan teknologi untuk perusahaan di Asia Pasifik.
Selama grand final, enam tim dari Singapura, Indonesia, dan Malaysia berkompetisi di depan seorang juri panel untuk keuntungan perusahaan virtual tertinggi dan presentasi strategi terbaik.
Para finalis juga bermain melawan tim out-of-competition dari pihak eksekutif dan millenial SAP, dimana hal ini berarti memberi kesempatan pada siswa untuk ‘mengalahkan SAP pada permainannya sendiri’.
Para juri termasuk Manik Narayan Saha, Chief Information Officer, SAP Asia Pacific Japan (APJ), Ronald Poon, Chief Commercial Officer, Certis Cisco, dan Glen Francis, President, Ideation Edge Asia.
“Kami sangat gembira bahwa begitu banyak siswa telah berpartisipasi dengan antusiasme tinggi terhadap ERM Challenge.” Kata Manik Narayan. “Ini merupakan suatu pendekatan yang benar-benar sangat baru dan menyenangkan untuk mempelajari bisnis dan tekologi melalui gamification.”
“Kami berharap dapat menginspirasi generasi millenial untuk berpikir tentang bisnis hyperconnectivity saat ini dan membekali mereka dengan keterampilan dan alat untuk membuat keputusan secara real-time,” paparnya lebih lanjut.
Professor Cheong Hee Kiat, President SIM University, mengucapkan selamat kepada pemenang dan seluruh peserta untuk usaha besar mereka. Tantangan ini bukan hanya untuk bersaing, tetapi harus dilakukan untuk belajar tentang bagaimana mengatur perencanaan sumber daya perusahaan di dunia nyata.
“Hal ini mengilhami siswa untuk menerapkan pembelajaran ini dalam mengembangkan perusahaan mereka saat ini dan di masa depan,” ujarnya berpesan.
Abdy Taminsyah, President and Founder, Monsoon Academy, mengaku takjub melihat anak-anak muda ini datang bersama-sama mendiskusikan kapasitas produksi, cash-flow dan logistik, bahkan pada akhir pekan dan setelah jam sekolah.
“Mempelajari ERP dan proses bisnis akan menjadi lebih menyenangkan mulai sekarang,” katanya di dalam acara yang sama.
Didukung oleh SAP, ERM Challenge 2015 merupakan kompetisi mahasiswa terbuka pertama dalam perencanaan sumber daya perusahaan di Asia Tenggara.
Kampanye pendidikan ini merupakan bagian dari kemitraan SAP dengan universitas di Asia Pasifik untuk memberikan pelatihan teknologi SAP dan sertifikasi, dan yang lebih luas lagi adalah untuk mempromosikan pengembangan keterampilan dan kerja IT.
Sumber: inet.detik.com