Kekuatan industri kreatif digital di Indonesia belum tinggi karena kinerja bisnis pelaku industrinya cenderung berfluktuasi. Disamping itu, tantangan pada industri ini adalah talent atau sumber daya manusia.
Demikian dituangkan dalam Disertasi “Kinerja Bisnis yang Berkelanjutan melalui Pengembangan Strategi Bersaing dan Reputasi Perusahaan Berbasis Penciptaan Nilai dan Kekuatan Persaingan Industri (Suatu Model Keberlanjutan Digital pada Industri Kreatif Digital di Indonesia)” karya Doktor Muhammad Awaluddin kala menjadi promovendus sidang promosi doktoral di Universitas Padjajaran (Unpad).
Awaluddin berhasil mempertahankan disertasinya di depan tim penguji yang dipimpin Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Nury Effendi, S.E., M.A., Ph.D dan lulus dengan nilai cumlaude.
“Potensi utama kita adalah pasar yang sangat besar, masih banyak potensi yang bisa dimanfaatkan oleh Industri Kreatif Digital (IKD), tinggal bagaimana membangun kompetensi dan ekosistem yang mendukung,” kata Pria yang juga menjabat Direktur Enterprise dan Business Service Telkom itu dalam rilisnya.
Ketertarikannya untuk meneliti lebih lanjut mengenai IKD di Indonesia dikarenakan keyakinannya bahwa IKD di Indonesia memiliki daya tarik industri yang tinggi disamping industri tersebut juga memiliki potensi bisnis ke depan yang sangat tinggi.
Sekadar informasi, Industri kreatif yang saat ini sangat berkembang pesat adalah industri kreatif yang berbasis teknologi digital. Teknologi berperan sangat penting dalam industri kreatif digital untuk menstimulasi pengembangan produk dan layanan baru, kanal distribusi, model bisnis, dan bahkan kemungkinan ekspansi ke sektor ekonomi yang baru.
Pentingnya ekonomi kreatif pun telah disadari pemerintah melalui blueprint “Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025″.
Di dalamnya dijelaskan pentingnya industri kreatif dalam kontribusi ekonomi, menumbuhkan inovasi dan kreatifitas serta sebagai media memupuk citra dan identitas bangsa.
“Saat ini kekuatan persaingan industri kreatif digital belum optimal dan nilai yang diberikan kepada pelanggan lebih kecil bila dibanding dengan nilai yang diberikan oleh perusahaan pesaing (inferior customer value), sehingga melemahkan posisi bersaing perusahaan,” katanya
Penelitian menggunakan desain penelitian Mixed Methods Research dengan instrumen analisis Eksplanatori, Eksploratori, dan Konfirmatori. Penelitian ini juga membandingkan model Global Competitiveness Index dari World Economic Forum tahun 2015 dan tiga model dari Enterprise Growth Theory (Gupta, 2013).
Dalam penelitian ditemukan reputasi perusahaan dan strategi bersaing lebih dominan dipengaruhi oleh penciptaan nilai dibandingkan oleh kekuatan persaingan industri kreatif digital.
Kekuatan persaingan Industri Kreatif Digital dan penciptaan Nilai tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis yang berkelanjutan, namun berpengaruh secara tidak langsung melalui reputasi perusahaan dan strategi bersaing.
Penelitian ini menghasilkan tiga model dasar:
- Digital Creative Company Imperative Model
- Digital Creative Business Growth Model
- Digital Creative Business Achievement Model
Integrasi ketiga model tersebut (Unified Sustainability Performance Model) atau disebut Digital Sustainability Model. Model tersebut merupakan satu kesatuan rumusan yang diperlukan untuk menjamin perusahaan industri kreatif digital memiliki kinerja bisnis yang berkelanjutan.
Kegunaan dari penelitian ini menghasilkan suatu model yang bisa menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan konsep kinerja bisnis yang berkelanjutan pada industri kreatif digital. Hasil penelian ini juga dapat menjadi referensi bagi lingkungan akedemis dalam kaitan studi industri kreatif digital di Indonesia.
Dari sisi praktis, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengusaha yang bergerak di bidang usaha industri kreatif digital di Indonesia serta berguna bagi semua pihak yang bergerak dalam bisnis praktis yang terkait dalam kekuatan persaingan industri, penciptaan nilai dan pengembangan reputasi perusahaan, serta strategi bersaing dalam meningkatkan kinerja bisnis yang berkelanjutan.
“Melalui penelitian ini, pelaku usaha industri kreatif digital dapat memahami tahapan pertumbuhan dan menjadikannya sebagai pijakan dalam memonitor pertumbuhan perusahaan industri kreatif digital.” Ungkap salah satu tokoh UKM Goes Digital di Indonesia itu
Diharapkannya, dengan mengaplikasikan temuan model Digital Sustainability dalam penelitian ini diharapkan akan muncul perusahaan-perusahaan digital kreatif Indonesia yang memiliki kinerja bisnis yang berkelanjutan yang mampu bersaing dalam skala global.
Sumber berita: cnnindonesia.com
Sumber foto: increasemyonlinebusiness.com