Pengadilan distrik Camden, New Jersey, AS, akhirnya memutuskan untuk menjatuhi hukuman penjara bagi hacker Rusia yang kedapatan mencuri 130 juta data kartu kredit di Internet. Warga Rusian tersebut bernama Dimitri Smilianets. Menurut pernyataan pengadilan distrik Camden, Smilianets tercatat sebagai salah satu warga Rusia yang berdomisili di Moskow. Sanksi hukuman yang diberikan pengadilan adalah 30 tahun penjara ditambah denda yang nominalnya hampir mencapai jutaan dolar AS.
Berdasarkan keterangan pemerintah AS, Smilianets adalah otak dibalik peretasan sejumlah industri retail dan pasar modal di AS. Sebut saja Carefour, Jet Blue, Dow Jones dan NASDAQ. Tetapi kasus terkenal yang paling melekat pada Smilianets adalah pembobolan data kartu kredit milik Heartland Payment Systems yang merupakan perusahaan penyedia kartu kredit bagi usaha kecil dan menengah. Kasus tersebut pertama kali muncul pada tahun 2013 dan sempat membuat kepanikan di AS.
Setelah pencarian yang cukup lama, Smiliatnes tertangkap di Eropa dan diekstradisi ke AS. Tidak hanya Smilinets yang tertangkap, salah satu rekannya yaitu warga AS-Rusia bernama Vladimir Drinkman diekstradisi pula setelah tertangkap oleh pihak berwenang di Eropa. Penangkapan Smilinets dan Drinkman mendapatkan tentangan keras dari Moskow. Juru bicara pemerintah Rusia memperingatkan pada warganya untuk berhati-hati pergi ke AS. Alasannya adalah pihak berwenang dapat menangkap mereka kapan saja untuk kepentingan intelijen.
Pemerintah AS hingga kini masih mencari tiga warga Rusia yang diyakini adalah otak organisasi kejahatan siber. Dari tiga buronan itu, dua orang diyakini bermukim di Rusia dan satu lagi berada di Ukraina. Mereka adalah Aleksander Kalinin, dari St. Petersburg, Rusia; Roman Kotov, dari Moscow; dan Mikhail Rytikov, dari Odessa, Ukraina. Ketiganya masih menjadi buronan pemerintah AS.
Ini bukan kali pertama pemerintah AS menargetkan penjahat siber asal Rusia. The most wanted man yang kini masih dicari oleh pemerintah AS adalah Eugene Bogachev. Bogachev adalah otak dibalik penciptaan malware “Zeus” dan “ZeusGameOver”. Di dunia maya, Bogachev menggunakan nama sandi “Lucky12345”. Kabar terakhir yang diperoleh FBI adalah Bogachev terakhir kali berada di vilanya yang mewah di sebuah resort terkenal di daerah Laut Hitam. Resort wisata Laut Hitam terkenal dengan vilanya yang mewah. Pemerintah AS telah mengirimkan nota diplomatik yang meminta Rusia untuk segera menangkap Bogachev dan mereka pun menjanjikan sejumlah imbalan. Namun hingga saat ini pemerintah Rusia masih tidak bertindak sedikit pun terkait permintaan Washington tersebut.
Sumber: ciso.co.id