Indonesia saat ini dihadapkan dengan kondisi ketidakpastian ekonomi 2023. Ketidakstabilan ekonomi sosial politik membuat Indonesia harus mempersiapkan strategi yang tepat. Rasa optimis harus tetap dijaga untuk membuat kondisi ekonomi negara tetap stabil.
Menghadapi itu, Proxsis & Co menyelenggarakan Expo & Conference di Jakarta di awal tahun 2023.
Proxsis Expo & Conference 2023
Proxsis & Co menyelenggarakan Expo & Conference bertajuk ‘Business Insight 2023 : Resilience Mode On’ pada 18-19 Januari 2023 di Jakarta. Event ini merupakan persiapan menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan sosial politik dunia yang bakal berdampak pada Indonesia.
Event ini merupakan acara tahunan sebagai ajang bertemu, berbagi hingga kolaborasi antar pebisnis Indonesia untuk mewujudkan semangat bertumbuh. Event ini menggelorakan semangat agar bisnis terus bertumbuh meski di situasi sulit sekalipun.
Proxsis saat ini menjadi salah satu perusahaan konsultan lokal terbesar dengan 3.000 klien dari sejumlah sektor industri. Klien-klien berasal dari perusahaan multinasional dan nasional. Saat ini Proxsis diklaim mengalami pertumbuhan setiap tahun hingga angka 40 persen.
Pada event ini, banyak ahli dari berbagai industri hingga regulator datang memaparkan insight dalam berbisnis. Pengetahuan ini diharapkan menjadi bekal untuk menghadapi persaingan global dan politik Indonesia di 2023.
Rudi Maulana, Pendiri Proxsis & Company, saat acara menjelaskan, bahwa event ini merupakan wujud dari purpose Proxsis untuk mendukung para profesional, manajemen, pimpinan perusahaan dan pemilik bisnis, baik klien maupun para calon klien.
Rudi menyebut, ingin pelaku bisnis terus bertumbuh di era yang penuh tantangan khususnya di tahun 2023 yang diramalkan banyak pihak akan suram. Lewat paparan sejumlah narasumber di event tersebut, para peserta bisa menjadikannya sebagai referensi di dunia bisnis dan manajemen di Indonesia.
Baca juga :
- Google: Ekonomi Digital Indonesia akan Jadi yang Terbesar
- Pertumbuhan Ekonomi Picu Penjahat Cyber Incar Indonesia
Deteksi Dini Faktor Black Swan dalam Bisnis
Dalam menghadapi krisis ekonomi, perlu diketahui apa yang disebut dengan black swan factor atau faktor angsa hitam. Maksudnya, sesuatu yang signifikan dan sulit diprediksi namun akan berdampak besar bagi ketahanan Indonesia, baik ketahanan ideologi atau ekonomi.
Semua gejala yang berpotensi menjadi black swan harus dapat dideteksi secepat mungkin. Sehingga bisa pula disiapkan bagaimana menghadapinya. Hal ini terjadi akibat efek ketegangan geopolitik di Ukraina, Rusia, China, Taiwan dan Korea maupun kelangkaan supply chain yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Gubernur Lemhanas Andi Wijayanto saat menjadi keynote speaker Proxsis Expo & Conference 2023 di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023. Menurut dia, banyak negara saat ini menghadapi beban hutang yang tinggi seperti Argentina yang utangnya sudah meningkat double digit.
Selain itu, disebutkannya sebanyak 47 negara saat ini mengantri untuk menjadi pasien IMF. Meski demikian, kabar baiknya IMF merasa perlu segera menarik keluar stafnya dari Indonesia karena kondisi perekonomian negara ini dianggap membaik.
Andi lanjut menjelaskan, jika dinilai dari aspek geopolitik global maka Indonesia harus waspadai Pemilu yang berlangsung di banyak negara tahun ini seperti Turki, Argentina, Nigeria, Thailand, Kamboja dan negara lainnya. Hal paling penting saat terjadi krisis, adalah melakukan deteksi dini, early warning sedini mungkin.
Semua pihak harus optimis menghadapi tantangan ekonomi 2023. Apalagi, proyeksi ekonomi nasional 2023 masih menunjukkan proyeksi pertumbuhan 4,8 persen di tengah tren perlambatan global. Fakta ini tentu menambah rasa optimis agar ekonomi Indonesia tetap bertumbuh.