David Dworken memang baru berusia 18 tahun, namun soal meretas situs, kemampuannya tak bisa dipandang sebelah mata.
Ia hanya membutuhkan waktu 10 sampai 15 jam untuk meretas situs milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Dworken, yang kini sudah lulus bangku SMA dan akan melanjutkan studinya di Northeastern University dengan jurusan ilmu komputer, mengaku sudah menjadi ‘tukang oprek situs’ sejak berada di kelas 10. Saat itu Dworken menemukan sebuah bug di dalam situs sekolahnya.
Atas aksi peretasannya itu, Dworken malah mendapat ucapan terima kasih dan pujian dari Menteri Pertahanan AS Ash Carter. Ucapan terima kasih itu diberikan karena Dworken bisa lebih dulu menemukan celah keamanan tersebut ketimbang musuh-musuh AS.
Dworken memang tak asal meretas, sebelumnya ia sudah mendaftar sebagai penguji keamanan situs milik Dephan AS dalam program ‘Hack the Pentagon’. Program ini diluncurkan oleh Dephan AS untuk menguji keamanan cyber dari sejumlah situs milik Dephan AS. Sejak pertama diluncurkan, sudah lebih dari 1.400 orang yang mengikuti program tersebut, dan menemukan 138 celah keamanan.
Perlu diingat juga, para hacker itu hanya boleh ‘meretas’ situs-situs publik, dan tak boleh mengakses situs-situs yang menyimpan informasi sensitif, demikian dikutip dari Reuters, Senin (20/6/2016).
Dephan AS mengaku sudah mengganjar para hacker itu dengan bayaran yang bervariasi dari USD 100 hingga USD 15.000. Secara total mereka sudah mengeluarkan uang sebanyak USD 75.000 untuk hadiah tersebut.
Sementara Dworken ternyata tak menerima hadiah itu sepeser pun karena 6 celah keamanan yang ia temukan sebelumnya sudah pernah dilaporkan oleh hacker lain. Namun ada hadiah lain yang menunggunya, yaitu peluang untuk magang di Dephan AS.
Sumber berita: inet.detik.com
Sumber foto: stripes.com