Presiden Obama beserta jajarannya akan memberikan sanksi pada Tiongkok karena sering melakukan cyber espionage pada perusahaan AS. Aktivitas spionase tersebut dilakukan oleh perusahaan Tiongkok untuk mencuri rahasia dagang yang dimiliki oleh perusahaan AS. Sejumlah rahasia dagang yang dicuri adalah hak paten, rahasia dan strategi pemasaran, desain reaktor nuklir hingga mekanisme kerja mesin pencari yang biasanya dimiliki oleh Google.
Tidak hanya itu saja, pemerintahan Obama pun mencurigai bahwa Tiongkok berada di balik peretasan yang mengakibatkan bocornya 4,2 juta data pegawai AS. Mengenai tuduhan itu, Tiongkok menyatakan bahwa pernyataan Presiden Obama tersebut absurd dan tidak beralasan. Rencana pemberian sanksi terhadap Tiongkok tersebut sangatlah ironis mengingat pada bulan ini, Presiden Tiongkok Xi Jinping akan berkunjung ke AS. Di satu sisi, pemerintah AS pun masih mengandalkan Tiongkok untuk memajukan roda perekonomian global.
Sanksi terkait aksi cyber espionage Tiongkok tersebut dilakukan dalam berbagai macam cara. Pemerintahan Obama berencana akan memberikan sanksi berupa sanksi ekonomi, pembekuan aset, penangguhan kepemilikan properti hingga tekanan diplomatik. Semuanya itu dilakukan untuk memberikan efek jera bagi Tiongkok agar tidak melakukan aksi mata-mata. Beberapa pakar menilai bahwa pemberian sanksi tersebut hanya akan meningkatkan ketegangan di antara dua negara.
Rencananya sanksi ini tidak perlu menunggu keputusan ataupun persetujuan dari Kongres. Inisiatif pemberian sanksi ini akan langsung turun dari presiden yang telah ditandatangani pada bulan April. Pemberian sanksi tersebut hanya perlu mendapatkan persetujuan dari sisi eksekutif semata. Menurut pejabat senior Gedung Putih, tindakan pemberian sanksi tersebut merupakan bentuk kepedulian dari pemerintah untuk melindungi jaringan dan Internet AS agar terhindari dari aksi yang berbahaya.
Setidaknya pemerintah AS telah mengeluarkan DPO (daftar pencarian orang) yang melibatkan lima petinggi militer Tiongkok. Pemerintahan Obama menyatakan bahwa lima orang tersebut adalah hacker yang didukung oleh militer untuk menyusup ke dalam sistem komputer perusahaan. Namun, sanksi ekonomi yang akan diberikan oleh AS dinilai terlalu berlebihan karena akan membahayakan hubungan AS-Tiongkok. Belum ada tanggal resmi kapan pemerintah AS akan mengeluarkan dan memberlakukan sanksi tersebut.
Sumber: ciso.co.id