Peristiwa pencurian data besar-besaran pada Office of Personnel Management (OPM) pada awal tahun 2015 lalu, ternyata masih menyisakan cerita. Jumlah sidik jari yang tercuri pada peristiwa memalukan tersebut yang awalnya hanya diperkirakan sekitar 1,1 juta sidik jari. Namun diluar dugaan para penyelidik fideral telah mengungkapkan bahwa jumlah sidik jari pegawai federal AS yang telah dicuri adalah sebanyak 5,6 juta.
Office of Personnel Management (OPM) pada dasarnya merupakan kantor sumber daya pemerintah federal terbesar, dimana sebanyak 21 juta karyawan, mantan karyawan, calon karyawan, serta keluarga mereka selama kurun waktu 15 tahun terakhir telah dilakukan investigasi sebagai bagian dalam latar belakang federal.
Meskipun terjadi peningkatan yang signifikan dalam jumlah sidik jari yang diperkirakan sebelumnya, OPM tidak percaya bahwa sidik jari tersebut dapat digunakan untuk mengakses gedung pemerintahan atau perangkat. Menurut OPM, ahli federal percaya bahwa saat ini kemampuan untuk menyalahgunakan data sidik jari masih sangat terbatas. Namun, tidak menutup kemungkinan hal ini dapat berubah dari waktu ke waktu seiring perkembangan teknologi.
OPM juga mengatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan sekelompok ahli dari badan pemerintah lainnya, termasuk FBI, DHS, DOD, dan anggota lain dari komunitas intelijen untuk meninjau dimana saja potensi data sidik jari tersebut dapat disalahgunakan di masa mendatang.
Jika nanti kedepannya terdapat sarana baru yang dikembangkan untuk menyalahgunakan data sidik jari, pemerintah akan memberikan informasi tambahan kepada individu yang sidik jarinya telah dicuri tersebut.
Sumber: ciso.co.id