Jakarta – Dengan jumlah pengguna mencapai 600 juta, WhatsApp memang masih menjadi layanan pesan instan paling banyak dipakai di dunia. Namun Facebook Messenger mulai menebar ancaman karena dilaporkan mulai menempel WhatsApp.
Dalam laporan terbarunya layanan pesan instan milik Facebook itu disebutkan kini telah digunakan oleh sebanyak 500 juta pengguna. Dan menariknya lagi, pencapaian itu diraihnya hanya dalam waktu 6 bulan sejak Facebook memisahkan Messenger dari dalam media sosialnya.
Sebagai informasi, Facebook Messenger pertama kali hadir tahun 2011 lalu. Namun kemudian Facebook memisahkannya sebagai layanan tersendiri pada April tahun 2014 ini. Saat dipisahkan, Facebook Messenger telah digunakan oleh sekitar 200 juta pengguna.
Artinya telah terjadi peningkatan pengguna sebanyak 300 juta pengguna sejak itu. Yang mana jumlah totalnya kini tinggal berselisih 100 juta pengguna dari WhatsApp, yang kini juga telah dimiliki Facebook dengan nilai akusisi sebesar USD 19 miliar.
“(Awalnya) meminta pengguna (Facebook) untuk menginstal aplikasi pesan terpisah adalah hal menyakitkan, namun hanya jangka pendek. Jika kita ingin fokus memberikan layanan yang baik, kita harus berdedikasi dan memberikan pengalaman yang fokus (untuk pengguna). Jadi kami (bisa) membangun sebuah komunitas,” ujar Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, , seperti detikINET kutip dari Tech Times, Selasa (11/11/2014).
Pemisahan Messenger juga disebut-sebut sebagai usaha Facebook untuk memperoleh penghasilan tambahan melalui penjualan stiker. Bisnis semacam ini memang telah lebih dulu dilakukan oleh para pesaingnya seperti BBM, Line, WeChat dan kakao Talk.
“Saat ini lebih dari 500 juta orang yang menggunakan Messenger setiap bulan, dan (karena itu) kami makin berkomitmen untuk memberikan pengalaman berkirim pesan yang terbaik (untuk pengguna Messenger),” timpal Peter Martinazzi, Direktur Product Management Facebook.
Sumber: inet.detik.com