Alva Jonathan, Overclocker Kelas Dunia dari Indonesia

Banyak pria senang bersepeda, mendandani mobil atau motor, tapi sedikit yang melakukannya sampai pada taraf ekstrem.

Demikian juga di dunia Personal Computer (PC); ada yang melihatnya secara fungsional saja, ada yang gemar memodifikasi, ada yang keranjingan dengan spesifikasi tingkat dewa, dan ada pula yang hobi memacu kinerja komponen PC sampai batas tertinggi alias overclocking. Hobi itulah yang dijalani Alva “lucky_n00b” Jonathan sejak masih duduk di bangku SMP.

Berkat ketekunan dan kegigihan, Alva kini tak hanya dikenal di komunitas penggemar overclocking Indonesia, tetapi juga tingkat dunia. Apalagi, dia baru saja memenangkan kompetisi overcloking internasional HyperX OverClocking Takeover (H.O.T) 2015 Season 3 di Amerika Serikat, 16-17 Desember lalu.

Dedy Irvan, rekan kerja Alva sekaligus pendiri situs berita teknologi Jagatreview.com mengapresiasi prestasinya melalui status di Facebook, sembari menulis: “Media umum biasanya kurang ada apresiasinya.” (Kritik itu bisa jadi benar, tapi bisa juga semata-mata karena minimnya informasi).

Terlepas dari persoalan itu, prestasi Alva memang layak diapresiasi. Tak banyak anak muda Indonesia yang berprestasi sampai level dunia. Karena itulah, awal pekan lalu, kami menyambangi Alva untuk berbincang lebih jauh mengenai overclocking dan hal-hal lain yang dia lakukan.

“Para overclocker sebenarnya tidak hanya datang di dalam kejuaraan, bertanding, ngoprek PC, lalu menang atau kalah,” kata Alva. Cara bicaranya selalu energik dan ener-geek.

“Di luar (negeri), banyak vendor hardware yang meminta bantuan overclocker untuk membantu mendesain produknya.”

Alva sendiri cukup dekat dan kerap memberi masukan untuk MSI, vendor perangkat keras asal Taiwan. Dia beberapa kali tampil sebagai pembicara dalam acara berskala regional yang dihelat perusahaan itu.

Capaian ini tidak diperolehnya dengan mudah. Alva terlebih dahulu harus membangun reputasi dengan mengikuti puluhan pertandingan overclocking dalam skala nasional dan internasional sejak tahun 2008. Tentu saja, di pertandingan itu, seperti lazimnya semua pertandingan, dia pernah menang dan kalah.

Karena itu, Alva tak pernah meremehkan lawan-lawannya, bahkan sering menganggap dirinya underdog. Kalaupun menang, seperti pada kompetisi HyperX OverClocking Takeover (H.O.T) 2015 Season 3, dia meyakini ada faktor keberuntungan atau seperti nama alias yang dipakainya: Lucky_n00b.

“Kemarin itu pertama kalinya saya bertanding di AS, dan jujur saja semua lawan saya itu monster semua. Tapi kebetulan kok ya saya menang, makanya saya senang sekali saat itu,” katanya.

Alva mengaku dikenalkan teknik dasar overclocking oleh pamannya. Pada saat itu, Alva yang masih duduk di bangku SMP sangat “kebelet” ingin main game Quake 3 Arena yang pada eranya merupakan salah satu game dengan grafis terbaik. Karena performa PC-nya tidak mumpuni, dia pun mulai menjajal teknik overclocking yang diajarkan sang paman.

Dari sana, dia mulai merasa bahwa teknik overclocking dapat membuat performa sebuah PC menjadi lebih kencang dan dapat digunakan untuk bermain game yang lebih berat dengan lancar.

Kabar mengenai Alva kecil yang sudah bisa menyulap PC lemot menjadi kencang pun tersebar di antara teman-temannya. Akhirnya, dia banyak diminta temannya untuk meng-overclock PC.

Bagi Alva, overclocking bukan sekadar hobi. “Seorang overclocker itu mirip dengan atlet e-sports yang sering dipsonsori vendor. Bedanya, kalau mereka dibayar untuk menggunakan barangnya, saya dibayar untuk menguji barangnya,” ucap Alva.

Oveclocking juga merupakan memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Alva mengungkapkan, di AS dan Eropa, para overclocker dibayar untuk meng-overclock PC untuk kemudian dijual dengan harga tinggi. Dia sendiri pernah ditawari pekerjaan serupa, namun lebih memilih untuk tetap berlayar dan mengurusi situs JagatOC.

Satu hal yang menarik, Alva ternyata memiliki hobi lain selain mengoprek PC dan komponennya, yaitu mengoleksi action figure. Alva memiliki setumpuk koleksi action figure, dan kebanyakan merupakan karakter Nakano Azusa dari serial anime K-ON!.

Alva tampaknya sangat mencintai Azu-nyan (panggilan untuk karakter Nakano Azusa), sampai-sampai dia menggunakan foto karakter tersebut sebagai avatar di berbagai kompetisi overclocking.

Seperti kata pepatah, selalu ada udang di balik peyek. Artinya, di balik wajahnya yang serius ketika overclocking, Alva ternyata juga punya sisi lembut dan riang.

Sumber berita: teknologi.metrotvnews.com
Sumber foto: news.hwbot.org

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?