Email Kepala Staff Pentagon Diretas

Kepala staf gabungan Pentagon atau yang dikenal dengan nama joint staff chief diretas oleh hacker yang berasal dari Rusia. Salah satu pejabat senior Pentagon membeberkan berita itu pada media NBC beberapa waktu lalu. Menurut pengakuan pejabat senior itu, email yang diretas oleh hacker Rusia adalah email non-rahasia. Mereka memastikan bahwa semua sistem email yang bersifat classified aman dari serangan hacker. Hanya saja, sistem mereka sempat down selama hampir dua minggu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pejabat senior tersebut, hacker Rusia itu menggunakan sistem otomatis yang mencuri semua informasi dari email dan mendistribusikannya ke Internet dalam jumlah yang banyak. Tidak hanya itu saja, hacker Rusia tersebut menggunakan akun sosial media yang terenkripsi. Menurut pihak Pentagon, setidaknya 4.000 data staf pegawai yang berada di bawah kepala staf terancam.

Pentagon sendiri menyatakan bahwa tindakan melumpuhkan sistem jaringan email militer dapat dinyatakan sebagai bagian dari perang cyber. Belum ada konfirmasi langsung dari pemerintah AS apakah mereka akan memberikan sanksi khusus pada Rusia. Pentagon masih memilah dan memindai data apa saja yang berhasil dicuri oleh hacker Rusia tersebut. Untuk menyatakan tindakan hacker Rusia itu perlu dilakukan aksi serangan balik, hal tersebut harus memiliki unsur jatuhnya korban jiwa atau kerusakan yang amat parah.

Namun, beberapa pakar seperti Richard Blech, CEO dari Secure Channel menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan Rusia sebagai “aktor jahat”. Menurut Blech, Rusia memiliki tingkat kecanggihan teknologi yang mumpuni. Sehingga ia menyatakan bahwa bisa saja Rusia menginfiltrasi jaringan sistem Pentagon dengan mudah. Walaupun Bleech mengatakan bahwa Rusia adalah the bad guy with sophisticated technology. Menurutnya, isu semacam itu hanya bagian dari puncak gunung es.

Ini bukan kali pertama Rusia menjadi kambing hitam. Beberapa negara acapkali menjadi objek tudingan pemerintah AS seperti Tiongkok dan Korea Utara. Sebelumnya pemerintah AS pernah mengumumkan bahwa hacker Rusia berhasil mengakses email non-rahasia milik Presiden Obama. Walaupun tidak ada data yang dicuri oleh hacker tersebut, tetapi beberapa informasi jadwal kepresiden berhasil diakses oleh mereka.

Sumber: cis.co.id

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?