Di era digital, serangan siber bisa terjadi kapan saja dan menargetkan siapa saja. Peretas terus mencari celah untuk mencuri data, mengganggu sistem, atau mengambil alih kendali jaringan. Tapi tahukah Anda? Teknik yang sama juga bisa digunakan untuk melindungi sistem dari serangan.
Certified Ethical Hacker Hacking Methodology (CHM) adalah metode yang digunakan para ahli keamanan untuk menguji dan memperkuat sistem dengan cara yang sama seperti peretas, tetapi dengan tujuan melindungi, bukan merusak. Dengan memahami setiap langkah dalam proses hacking, organisasi dapat mengantisipasi ancaman sebelum terjadi.
Artikel ini akan membahas tahapan CHM secara lengkap dan bagaimana metodologi ini dapat membantu meningkatkan keamanan sistem dari dalam.
Certified Ethical Hacker Hacking Methodology (CHM)?
Certified Ethical Hacker Hacking Methodology (CHM) adalah langkah-langkah yang digunakan oleh para profesional keamanan untuk menguji dan melindungi sistem komputer dari potensi serangan. CHM membantu para ahli memahami cara peretas (hacker) bekerja dan bagaimana cara mereka mengeksploitasi kelemahan dalam sistem. Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki sistem sebelum peretas jahat menemukannya.
Berikut adalah langkah-langkah dalam CHM yang sering diikuti para ethical hacker:
1.Footprinting: Mempersiapkan Serangan
Footprinting adalah langkah awal yang dilakukan peretas untuk mengumpulkan informasi tentang target mereka. Di tahap ini, peretas mencari tahu berbagai detail penting, seperti alamat IP, nama domain, dan informasi lain yang berkaitan dengan organisasi target, seperti karyawan dan struktur operasional mereka.
Informasi yang dikumpulkan selama footprinting memberikan gambaran umum tentang sistem yang akan diserang dan membantu peretas menemukan kelemahan yang dapat dimanfaatkan pada langkah selanjutnya. Ini adalah fase persiapan yang sangat penting untuk merencanakan serangan yang lebih efektif.
2.Scanning: Mengidentifikasi Target
Setelah mengumpulkan informasi dasar, peretas melanjutkan ke tahap scanning, di mana mereka memindai jaringan atau sistem untuk menemukan host yang aktif, port yang terbuka, dan layanan yang tidak dibutuhkan atau tidak aman. Pemindaian ini bertujuan untuk mengidentifikasi titik lemah yang mungkin ada dalam sistem target.
Misalnya, jika ada port yang terbuka yang tidak seharusnya ada, itu bisa menjadi celah yang bisa dimanfaatkan untuk mengakses sistem. Pada tahap ini, peretas melakukan pengecekan lebih mendalam menggunakan alat atau teknik tertentu untuk menemukan potensi kerentanannya.
3.Enumeration: Penggalian Informasi Lebih Lanjut
Enumeration adalah fase di mana peretas mulai menggali lebih dalam ke dalam sistem target. Pada tahap ini, peretas melakukan koneksi aktif dengan sistem target untuk mengumpulkan informasi lebih detail, seperti daftar pengguna yang terhubung ke jaringan, tabel routing, grup bersama, aplikasi yang berjalan, dan potensi kerentanannya.
Dalam fase ini, peretas juga bisa mencoba untuk mengidentifikasi celah keamanan yang lebih serius, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses lebih besar ke dalam sistem target. Proses enumeration memberikan wawasan yang lebih dalam yang sangat berguna untuk eksploitasi lebih lanjut.
4.Vulnerability Analysis: Menilai Kerentanannya
Vulnerability analysis bertujuan untuk mengevaluasi seberapa rentan sebuah sistem atau aplikasi terhadap potensi serangan. Di tahap ini, peretas mencari dan mengidentifikasi celah atau kelemahan dalam sistem yang bisa dimanfaatkan.
Setelah kelemahan ditemukan, mereka mengklasifikasikan dan mengukur tingkat kerentanannya. Proses ini membantu peretas mengetahui area mana dalam jaringan atau sistem yang lebih rentan dan memungkinkan mereka untuk merencanakan eksploitasi lebih lanjut.
5.System Hacking: Eksploitasi Sistem
Pada tahap system hacking, peretas memanfaatkan informasi yang sudah dikumpulkan di fase sebelumnya (footprinting, scanning, enumeration, dan vulnerability analysis) untuk mengeksploitasi sistem target.
Tahap ini terbagi dalam tiga langkah utama:
- Mendapatkan Akses: Peretas pertama-tama mencari cara untuk memasuki sistem target.
- Meningkatkan Hak Akses: Setelah mendapatkan akses dasar, peretas berusaha untuk meningkatkan hak aksesnya, memberikan kontrol lebih besar terhadap sistem.
- Mempertahankan Akses: Peretas berusaha untuk tetap berada di dalam sistem tanpa terdeteksi, agar dapat melanjutkan eksploitasi atau mengakses data lebih lanjut tanpa diketahui.
6.Clearing Logs: Menghapus Jejak Serangan
Untuk menjaga kerahasiaan dan menghindari deteksi, peretas akan menghapus jejak aktivitas mereka dari sistem target. Ini dilakukan dengan mengubah atau menghapus log yang mencatat aktivitas serangan. Dengan menggunakan alat untuk membersihkan log, peretas dapat menghilangkan bukti keberadaan mereka dalam sistem, memastikan bahwa serangan tetap tidak terdeteksi dan tidak meninggalkan jejak yang dapat mengarah pada pelaku.
Baca juga : Perlindungan Data Digital : Kenali Berbagai Jenis Cyber Security yang Diperlukan
Kesimpulan
CHM adalah pendekatan yang digunakan oleh para profesional keamanan untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanannya dengan cara yang etis. Melalui tahapan yang terstruktur, seperti footprinting, scanning, dan enumeration, CHM membantu menggali potensi celah dalam sistem yang bisa dimanfaatkan oleh peretas. Dengan pemahaman yang baik tentang metodologi ini, organisasi dapat mengantisipasi ancaman dan meningkatkan perlindungan data mereka secara efektif.
Penerapan CHM bukan hanya soal menemukan kerentanannya, tetapi juga tentang memperkuat pertahanan sistem agar lebih tahan terhadap serangan. Metodologi ini memberikan wawasan berharga untuk menjaga keamanan dan memastikan bahwa organisasi selalu siap menghadapi risiko digital yang terus berkembang.
Tertarik untuk mengembangkan keterampilan keamanan siber kamu? Pelatihan Certified Ethical Hacker (CEH) dari ITGID akan membekali kamu dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi ahli dalam mengidentifikasi dan mengatasi ancaman dunia maya. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk meningkatkan karirmu! Segera hubungi Admin Proxsis IT Group di WA: 082199971540 untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran.
Baca juga : Misteri White Hat Hacker : Mengapa Mereka Adalah Terdepan Keamanan Cyber ?
FAQ : Certified Ethical Hacker Hacking Methodology (CHM)
- Apa itu Certified Ethical Hacker (CEH)?
Certified Ethical Hacker (CEH) adalah sertifikasi profesional yang membekali individu dengan keterampilan untuk mengidentifikasi, menguji, dan memperbaiki kelemahan dalam sistem secara legal dan etis. CEH membantu organisasi memahami teknik yang digunakan peretas agar dapat meningkatkan keamanan sistem mereka. - Mengapa footprinting penting dalam proses hacking?
Footprinting adalah langkah awal dalam hacking yang memungkinkan peretas mengumpulkan informasi tentang target, seperti alamat IP, struktur jaringan, dan layanan yang digunakan. Informasi ini membantu mereka mengidentifikasi celah keamanan yang bisa dieksploitasi dalam tahap selanjutnya. - Apa yang dimaksud dengan clearing logs?
Clearing logs adalah proses menghapus atau mengedit jejak aktivitas dalam sistem untuk menyembunyikan keberadaan peretas. Ini dilakukan agar serangan tidak terdeteksi oleh administrator atau sistem keamanan, memungkinkan peretas tetap berada dalam sistem tanpa terdeteksi. - Apakah CHM hanya digunakan oleh peretas jahat?
Tidak. CHM digunakan oleh ethical hackers atau profesional keamanan untuk menguji dan memperkuat sistem agar terlindungi dari serangan berbahaya. Tujuannya adalah menemukan dan menutup celah keamanan sebelum dapat dimanfaatkan oleh peretas jahat.