10 Contoh Kasus Cyber Crime yang Mencengangkan: Bagaimana Mereka Melakukan Serangan

10 Contoh Kasus Cyber Crime yang Mencengangkan: Bagaimana Mereka Melakukan Serangan

Dunia maya telah memudahkan kita dalam berkomunikasi dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan dunia maya juga membuka celah bagi penjahat untuk melakukan kejahatan secara online. Tindakan kejahatan ini dikenal sebagai “cyber crime” atau kejahatan dunia maya. Kejahatan ini sangat berbahaya karena melibatkan aspek yang lebih luas dan rumit dibandingkan kejahatan konvensional, seperti pencurian, perampasan dan sebagainya. 

Berikut ini adalah 10 contoh kasus cyber crime yang mencengangkan dikutip dari beberapa media terpercaya.

Kasus 1: Serangan Phishing Yang Sukses

Serangan phishing adalah jenis kejahatan dunia maya yang sangat umum dan sering terjadi pada orang-orang awam. Dalam serangan ini, penipu mencoba untuk mendapatkan informasi sensitif seperti password dan nomor kartu kredit dengan cara menggunakan jebakan digital dan mengatakan bahwa mereka tidak wajar. Contoh nyata serangan phishing yang sukses adalah serangan yang terjadi pada perusahaan asuransi Anthem pada tahun 2015. Penyerang berhasil mendapatkan informasi pribadi dari 80 juta nasabah asuransi, seperti nama, alamat, tanggal lahir, nomor sosial keamanan dan sebagainya.

Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk menghindari serangan phishing adalah penting untuk tidak memberikan informasi pribadi kepada seseorang atau instant message yang tidak dikenal dan pastikan bahwa situs Anda mengaktifkan proteksi SSL.

Baca juga : Istilah Baru Cyber Crime Dalam Dokumen PBB

Kasus 2: Ransomware Yang Menghancurkan Data

Ransomware adalah serangan yang menempatkan sistem atau file korban pada ‘sandera’ dan menjanjikan pembebasannya dengan hadiah sejumlah uang. Salah satu studi kasus ransomware terkenal adalah serangan WannaCry pada tahun 2017. Ransomware menyebar ke seluruh negara, mencatat lebih dari 200.000 komputer dan sistem di lebih dari 150 negara dalam beberapa hari.

Solusi untuk melindungi data dari serangan ransomware adalah memperkuat sistem keamanan perangkat Anda dan membuat file regulasi sehingga tidak mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari email yang mencurigakan.

Kasus 3: Serangan Man In The Middle

Serangan Man in the Middle atau MitM adalah serangan yang terjadi ketika penyerang mengarahkan lalu lintas internet korban melalui server yang mereka kendalikan. Dengan melakukan serangan ini, penyerang dapat meniru layanan atau perangkat lunak target, sehingga dapat mencuri informasi seperti informasi login, saldo bank, dan informasi pribadi lainnya. Contoh kasus terkenal adalah serangan Heartbleed yang berhasil mempengaruhi ratusan perusahaan dan jutaan pengguna internet di seluruh dunia.

Salah satu cara untuk melindungi diri dari serangan ini adalah dengan menggunakan koneksi internet yang aman dan memastikan bahwa website yang Anda kunjungi menampilkan alamat SSL saat masuk.

Baca juga : Pertamina Hulu Energy bersama ITGID Wujudkan Keamanan Siber dengan Standar ISO/IEC 27001:2022

Kasus 4: Pembobolan Data Besar-Besaran

Pembobolan data besar-besaran adalah kejahatan dunia maya yang melibatkan perampokan data dari jutaan nasabah atau pengguna. Salah satu contoh pembobolan data besar-besaran yang terkenal adalah penyerangan terhadap Yahoo pada tahun 2013 dan 2014. Penyerang berhasil mendapatkan informasi pribadi dari lebih dari satu miliar pengguna, seperti nama, informasi kontak, tanggal lahir, nomor telepon, dan kata sandi.

Upaya yang dapat diambil untuk menghindari kebocoran data termasuk meningkatkan keamanan masing-masing akun dengan kata sandi yang unik, memperbarui kata sandi secara regular, dan tidak membagikan informasi pribadi di internet.

Kasus 5: Serangan DDoS Yang Mengganggu Layanan

Distributed Denial of Service (DDoS) adalah jenis serangan yang melibatkan pengiriman sejumlah besar permintaan palsu ke server sehingga sistem menjadi sibuk dan lambat dalam memberikan layanan yang dibutuhkan. Contoh kasus serangan DDoS yang terkenal adalah serangan terhadap Dyn pada tahun 2016, yang menyebabkan beberapa situs web utama menjadi down.

Langkah-langkah untuk mengatasi dan mencegah serangan DDoS adalah dengan menggunakan firewall yang kuat dan memperbarui perangkat lunak sistem dan aplikasi Anda.

Baca juga : 8 Teknologi Terbaru yang Memainkan Peran Penting dalam Keamanan Siber

Kasus 6: Peretasan Akun Media Sosial

Peretasan akun media sosial adalah masalah keamanan yang semakin serius. Penyerang mencoba untuk mendapatkan informasi pribadi dari akun media sosial korban dan menggunakan informasi tersebut untuk meretas akun korban dan melakukan kejahatan. Salah satu kasus yang terkenal adalah seri peretasan akun Twitter yang terjadi pada tahun 2020.

Cara menjaga keamanan akun media sosial adalah dengan menggunakan kata sandi yang kuat dan unik, dua faktor otorisasi, dan tidak membagikan informasi pribadi di media sosial.

Kasus 7: Malware Yang Merusak

Malware yang merusak adalah jenis serangan yang merusak sistem target atau menjadikan sistem itu seluruhnya hanya digunakan untuk tujuan tertentu. Contoh kasus seperti ini termasuk serangan NotPetya pada tahun 2017, yang menghancurkan sistem dan data di seluruh dunia dengan jumlah kerugian mencapai beberapa miliar dolar.

Metode yang dapat diambil untuk mencegah dan mendeteksi malware termasuk memasang perangkat lunak antivirus dan memperbarui perangkat lunak secara rutin.

Baca juga : 10 Tips Penting untuk Mengamankan Infrastruktur IT dalam Era Ancaman Siber yang Tinggi 

Kasus 8: Serangan Terhadap Infrastruktur Kritis

Serangan terhadap infrastruktur kritis dapat mengancam operasi keamanan negara dan masyarakat. Salah satu contoh terkenal adalah serangan hacker Ukraina terhadap sistem listrik Ukraina pada tahun 2015. Upaya untuk melindungi infrastruktur kritis termasuk memperkuat sistem keamanan operasi dan menambahkan teknologi keamanan tinggi pada sistem keamanan yang sensitif.

Kasus 9: Serangan Penipuan Keuangan

Serangan penipuan keuangan dilakukan oleh penjahat yang mencoba merampok uang atau aset dari korban melalui layanan online. Contoh kasus penipuan keuangan yang terkenal adalah serangan ke perusahaan bank Bangladesh pada tahun 2016, di mana penyerang berhasil mencuri $ 81 juta.

Cara mengenali penipuan keuangan dan menghindarinya adalah dengan tidak mengunjungi situs web mencurigakan, tidak memberikan informasi pribadi, dan selalu memeriksa alamat situs sebelum memasukkan informasi penting.

Kasus 10: Serangan Melalui Aplikasi Ponsel

Aplikasi ponsel juga merupakan sasaran penyerangan oleh penjahat dunia maya. Penyerang mengirimkan perangkat lunak jahat yang tidak terdeteksi dan mengganggu sistem ponsel target. Contoh kasus terkenal termasuk masalah yang terjadi pada aplikasi WhatsApp pada tahun 2019. Cara menjaga keamanan saat menggunakan aplikasi ponsel adalah dengan mengunduh perangkat lunak dari sumber yang terpercaya, menjaga keamanan kata sandi, dan memperbarui perangkat lunak secara teratur.

Baca juga : Panduan Lengkap: 10 Cara Ampuh Menghindari Hacker WhatsApp

Seperti yang terlihat dari contoh-contoh kasus di atas, serangan kejahatan dunia maya dapat mempengaruhi setiap orang, perusahaan, dan masyarakat. Oleh karena itu, adalah penting untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi data pribadi dan aset digital kita dari serangan kejahatan dunia maya.

Amankan masa depan digital Anda! Sertai pelatihan cyber security kami untuk memahami serangan online, melindungi data sensitif, dan mengelola risiko keamanan dengan percaya diri. Daftar sekarang dan jadilah pelindung terdepan dalam dunia digital yang terus berkembang!

 

 

Referensi

3 Contoh Kasus Cyber Crime di Indonesia – BAMAI UMA – Artikel

10 Kasus Serangan Hacker yang Pernah Terjadi di Indonesia (dewaweb.com)

10 Contoh Kasus Cyber Crime yang Bisa Menjadi Pelajaran (cloudeka.id)

5/5 - (4 votes)

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?