Business Continuity Management (BCM)

Business Continuity Management (BCM)

Setelah pandemic global yang terjadi, banyak organisasi berpikir dan berkontemplasi terkait apa yang telah, sedang dan harus mereka lakukan untuk dapat mempertahankan operasional bisnis mereka selama masa bencana ini. Business Continuity Management (BCM) merupakan hal kritis yang semestinya dimiliki organisasi, sayangnya tidak banyak yang memilikinya. Maka dari itu, kami membuat artikel ini agar anda dapat mengetahui bagaimana BCM bekerja, cara menerapkannya dan strategi terbaik yang dapat Anda gunkan dalam serangakaian artikel.

Gambaran Umum

Business Continuity Management (BCM)

Dijelaskan dalam Wikipedia, “Business Continuity is the intended outcome of proper execution of Business continuity planning and Disaster recovery. It is the payoff for cost-effective buying of spare machines and servers, performing backups and bringing them off-site, assigning responsibility, performing drills, educating employees, and being vigilant.” (Kesinambungan Bisnis adalah hasil yang dimaksudkan dari pelaksanaan yang tepat dari perencanaan kesinambungan bisnis dan pemulihan bencana. Yang merupakan hasil dari pembelian mesin dan server cadangan hemat biaya, melakukan pencadangan dan membawanya ketempat lain,  menetapkan tanggung jawab yang jelas, melakukan drills, mendidik karyawan, dan bersikap waspada.”

Dengan kata lain, pada dasarnya, benteng dan ketahanan organisasi terhadap kegagalan, adalah dengan menambahkan kata “manajemen” dalam frasa “kelangsungan bisnis”. Yang behubungan dengan kemampuan bisnis untuk merencanakan dan melakukan perubahan dalam lingkungan operasional melalui penggunaan kerangka kerja risiko yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Baca juga: Membuat kerangka kerja BCM yang Efektif

Untuk menyelamtakan organisasi, membuat alat dan dokumentasi yang terstruktur dengan baik dan terus memperbarui rencana tersebut setelah sejumlah peristiwa yang tidak terkendali terjadi dapat sangat membantu. Contohnya ialah kebijakan mendidik karyawan dalam menghadapi sistem kerja jarak jauh.

Mengapa Menggunakan BCM?

Disaster Recovery Preparedness Council baru-baru ini mengumumkan bahwa kesinambungan dan pemulihan dipandang oleh lebih dari ¾ organisasi di seluruh dunia sebagai sebuah opsi, meskipun dengan banyaknya peristiwa yang mengganggu. Langkah yang merugikan, mengingat banyaknya ahli yang mengatakan bahwa setelah bencana, 75% organisasi tanpa sistem BCM gagal dalam 3 tahun. Kemungkinan bisnis bertahan dari masa-masa sulit dan bangkit kembali tanpa sistem yang jelas sangatah rendah.

BCM mampu membantu organisasi Anda pulih dari hal-hal seperti:

  • Kegagalan bisnis yang tidak memungkinkan untuk pemulihan
  • Keadaan darurat berbahaya yang mengakibatkan cedera atau kematian
  • Kerugian penghasilan dan kekayaan bersih
  • Menanggapi krisis yang berdampak negatif terhadap merek Anda
  • Ketidakmampuan untuk beroperasi karena kegagalan aplikasi atau dimatikan

Tidak masalah jika Anda adalah operasi kecil atau bisnis besar, BCM dapat membantu Anda untuk tetap beroperasi dan berkompetisi di kondisi optimum bahkan saat bencana.

Baca Juga :

5 Manfaat BCMS berdasarkan ISO 22301

BCM Awareness Based on ISO 22301

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?