Langkah-langkah untuk Mengembangkan IT BCP yang Efektif

Langkah-langkah untuk Mengembangkan IT BCP yang Efektif

Mengembangkan IT BCP yang Efektif dapat menjadi kunci kesuksesan bagi organisasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi di masa depan. Dalam meniti bisnis, tentu saja banyak sekali tantangan yang akan dihadapi sang pemilik. Setiap organisasi atau perusahaan harus memikirkan secara matang bagaimana cara menanggulangi masalah atau krisis yang melanda. Salah satu istilah dalam meningkatkan strategi manajemen krisis perusahaan adalah BCP (Business Continuity Plan). 

Organisasi atau perusahaan dapat meminimalisir terjadinya risiko bisnis atau dampak dari risiko tersebut. Untuk manajemen risiko yang baik, perusahaan membutuhkan Business Continuity Plan (BCP) yang baik. Setiap organisasi atau perusahaan pasti memiliki risiko bisnis. Dengan membuat BCP, sebuah organisasi lebih siap untuk menghadapi ancaman yang mengganggu yang mungkin dihadapi oleh salah satu organisasi tersebut. Lalu, bagaimana cara mengembangkan BCP ini? Simak penjelasan berikut ini.

Langkah-langkah untuk Mengembangkan IT BCP yang Efektif

 

Langkah-langkah untuk Mengembangkan IT BCP yang Efektif (2)

1. Analisa  Dampak

Penting bagi perusahaan untuk menganalisa dampak dari setiap komponen perusahaan. Analisa dampak bisnis harus mencakup dampak operasional dan keuangan yang akan ditimbulkan oleh kerugian bisnis terhadap perusahaan dan kapan kerugian tersebut kemungkinan besar akan menimpa perusahaan. Analisa dampak bisnis memungkinkan organisasi untuk menentukan proses bisnis mana yang memiliki dampak terbesar pada fungsi operasional dan keuangan perusahaan. Dengan menganalisa dampak, resiko yang mengancam perusahaan dapat ditanggulangi sedini mungkin. Dampak-dampak ini tidak hanya yang bersifat mutlak muncul dari internal perusahaan, namun juga dari eksternal seperti bencana alam dan lain sebagainya. Analisa dampak berperan penting untuk mengidentifikasi persyaratan pemulihan perusahaan dan sumber daya saat ini. Ini juga mengungkapkan opsi pemulihan dan strategi yang disepakati. Setelah analisa Anda selesai, Anda akan siap untuk mempelajari dan menerapkan strategi pemulihan.

Baca juga : Pentingnya IT BCP Demi Keberlangsungan Bisnis 

2. Menyiapkan Strategi Pemulihan

Setelah menganalisa dampak, langkah selanjutnya adalah dengan menyiapkan strategi pemulihan bisnis. Dari analisa dampak tersebut, kemudian perusahaan perlu menemukan solusi atau strategi yang berkesinambungan bagi setiap masalah. Sebagai contoh pada IT BCP  yaitu adanya ancaman cyber terhadap perusahaan, dengan begitu, perusahaan harus menerapkan firewall dan antivirus yang merupakan cara terbaik untuk mencegah masuknya ancaman keamanan pada infrastruktur perusahaan. Keduanya merupakan sistem keamanan yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan terutama yang menerapkan metode kerja Daring. Selain itu, dalam menanggulangi dampak atau ancaman apapun yang terjadi pada bisnis atau perusahaan anda, memiliki alternatif plan sangat penting bagi Anda. Usahakan agar setiap rencana anda tersebut lebih dari satu karena terkadang solusi yang anda temukan berpotensi gagal atau malah mendatangkan dampak baru.

Baca juga : Kenali Lebih Jauh ISO 27001:2013: Konten dan Tujuan

3. Uji coba dan Maintenance

Untuk memastikan bahwa IT BCP tersebut berjalan dengan efektif dan pengaplikasian rencana bisa direalisasikan, maka terlebih dahulu harus ada uji coba. Pengujian dapat dilakukan dengan mensimulasikan berbagai skenario risiko dan meminta tim untuk menjalankan peran yang ditetapkan dalam setiap skenario. Kemudian, setelah strategi benar-benar matang dan telah berhasil diaplikasikan, perusahaan juga harus memperhatikan maintenance atau pemeliharaan dari setiap strategi tersebut. Ini berfungsi untuk memastikan bahwa BCP selalu siap digunakan dan selalu berkesinambungan dengan perubahan bisnis. Rencana kesinambungan bisnis tidak pernah benar-benar bersifat tetap, sebaliknya, mereka berubah dan beradaptasi seiring pertumbuhan bisnis. Itu selalu merupakan ide yang baik untuk menguji rencana kesinambungan bisnis Anda untuk memastikannya efektif, mengamati hasil dan membuat rekomendasi untuk perbaikan.

Baca juga : Pentingnya IT Governance untuk Perusahaan Kecil dan Menengah

4. Tahap pemulihan (Recovery) 

Setelah bencana dapat teratasi, maka langkah selanjutnya yakni melakukan pemulihan. Strategi ini dilakukan untuk mengembalikan keadaan perusahaan seperti semula, serta meminimalkan recovery time (waktu yang dibutuhkan untuk tahap pemulihan). Tahap ini berhubungan dengan recovery plan.  Contoh penerapan tahap ini yakni menggunakan backup data yang lama bila data yang baru rusak akibat terkena bencana. Setelah melalui tahap pemulihan, proses tidak berhenti pada tahap tersebut. Namun, tahap tadi juga akan membutuhkan evaluasi terhadap tahap agar nantinya bencana yang serupa dapat ditanggulangi lebih baik. Evaluasi ini kemudian juga akan berhubungan dengan pemetaan bisnis yang diperbarui, dan pembaruan rencana pemulihan bisnis.

Baca juga : Mengenal COBIT, Pengertian, Tujuan dan Pelatihan

Kesimpulannya, Mengembangkan IT BCP yang Efektif membutuhkan beberapa langkah penting seperti yang telah dijelaskan pada uraian diatas. IT BCP yang efektif akan membantu bisnis dalam melindungi sistem teknologi informasi dan data bisnis dari insiden yang tidak terduga dan memastikan kelangsungan bisnis dalam situasi darurat .Menyadari sepenuhnya tingkat risiko terhadap ancaman bisnis dan apa yang perlu dilakukan untuk menjaga agar bisnis tetap bergerak sesuai dengan roda perputaran nya. Dengan melakukan perencanaan yang baik akan memberi Anda keunggulan kompetitif dan membantu mengurangi risiko keuangan apa pun yang terlibat.

 

BCM Awareness Based on ISO 22301

Rate this post

Bagikan:

[yikes-mailchimp form=”2″]

× Apa yang bisa kami bantu?